Page 38 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 38

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  15


              tidak lepas darinya. Pengertian orang asing tidak selalu orang bukan
              warga negara Indonesia, bisa juga orang pribumi/ bukan orang VOC
              atau orang bukan bumiputra tergantung rezim hukum agraria yang
              mengaturnya.
                  Kondisi  tersebut di atas  membutuhkan adanya  perangkat
              peraturan  perundang-undangan  yang  dapat menjamin kepastian
              hukum bagi WNI maupun orang asing untuk dapat memiliki tanah

              di Indonesia. Bagi WNI diberikan kesempatan untuk dapat menjadi
              subjek  hak atas  tanah  seperti yang diatur dalam  Pasal  16 ayat  (1)
              UUPA. Sementara bagi orang asing yang berkedudukan di Indonesia
              diberikan kesempatan  untuk  dapat menjadi  subjek HP  dan HSB,
              yang diatur pada Pasal 42 dan Pasal 45 UUPA. Siapa yang dimaksud
              dengan orang asing yang berkedudukan di Indonesia, UUPA tidak
              memberikan penjelasan. Untuk itu harus diketemukan jawabnnya

              dalam struktur hukum di Indonesia.
                  Menurut Yusriyadi bahwa struktur hukum di Indonesia ibarat
              sarang  laba-laba.  Keteraturan dapat diciptakan dengan  banyak
              peraturan perundang-undangan.  Antara peraturan  satu  dengan
                                            34
              peraturan  yang  lainnya saling  terkait  dan  membentuk sebuah
              sistem hukum seperti sarang laba-laba. Setiap sistem hukum akan

              menghadapi persoalan kontradiksi, kekosongan hukum dan norma
              kabur. Peraturan hukum  yang   saling bertentangan (kontradiksi)
              perlu upaya konsistensi (sinkronisasi dan harmonisasi), kekosongan
              hukum  perlu  pembentukan,  dan  norma  kabur  perlu  adanya
              penemuan/interpretasi hukum.

                  Selain  persoalan kontradiksi  dan kekaburan/ketidakjelasan
              aturan hukum, terdapat peraturan yang harus ditindaklanjuti dengan


              34  Whitehead, menggunakan istilah “hukum sebagai jejaring”, yang dimaknai
                  proses yang bersifat holistik yang terdiri dari satuan-satuan aktual, lihat
                  H.R Otje Salman S dan  Anthon  F. Susanto,  Teori  Hukum,  Mengingat,
                  Mengumpulkan, dan Membuka Kembali,  Bandung:  PT  Refika Aditama,
                  2009, hlm. 10-11.
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43