Page 119 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 119
Model ini dibangun atas asumsi bahwa:
a. Lembaga-lembaga dapat berkolaborasi dengan
kepentingan saling menguntungkan;
b. Lembaga-lembaga mempunyai kesamaan visi dan
misi untuk kepentingan bersama;
c. Porsi peran dan kuota kekuasaan dapat dibagi
merata, sehingga tidak ada pihak yang sangat
dominan dalam kolaborasi;
d. Ada payung hukum yang menjadi landasan
kerjasama.
Adapun prasyarat yang harus terpenuhi oleh model ini
ialah:
a. Lembaga-lembaga yang bekerjasama memiliki
visi dan misi yang sama, ini sulit terjadi karena
perbedaan orientasi misalnya korporasi berorientasi
profit sedangkan lembaga pemerintah untuk
pelayanan publik;
b. Lembaga-lembaga yang bekerjasama mengarus-
utamakan kepentingan masyarakat daripada
kepentingan lembaganya masing-masing, hal
ini hanya mungkin jika lembaga masyarakat
mempunyai daya tawar yang kuat;
c. Lembaga-lembaga yang bekerjasama tidak
mempunyai hambatan struktural baik internal
maupun interlembaga, hal ini yang sulit ditemukan
dalam lembaga pemerintah dengan kultur birokrasi
yang ketat.
d. Ada ikatan hukum antarpihak yang terlibat,
umumnya dalam bentuk Nota Kesepahaman dan
Perjanjian Kerjasama .
Model ini sesuai untuk program yang membutuhkan
intervensi negara, seperti program-progam kepentingan
umum, misalnya:
a. Elektrifikasi pada lahan pertanian
104 REFORMA AGRARIA EKOLOGIS:
Praktik Penataan Akses Ramah Lingkungan di Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul