Page 116 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 116
atau lembaga sertipikasi, meskipun sangat mungkin
dimanipulasi oleh produsen dengan menyiapkan sampel
khusus untuk uji laboratorium dengan kondisi yang
ideal.
Pertanian Alami (Natural Farming), Pertanian Sehat
(Healthy Farming), bahkan yang paling radikal ialah
Permakultur muncul sebagai istilah alternatif untuk
menandingi Pertanian Orgnik dengan kerumitan
dan kerepotan standarisasinya. Disebut rumit karena
melibatkan serangkaian uji laboratorium, dan disebut
repot karena tidak ramah sosial budaya, misalnya
membiarkan gulma tumbuh di sekitar tanaman
produksi, menyeleksi pakan agar minim kontaminasi,
dan melakukan sterilisasi air dari polutan. Hal-hal
tersebut hanya mungki dilakukan secara gradual,
masalahnya selama rentang waktu penyesuaian atau
pemulihan lingkungan itu proses dan hasil pertanian
tidak termasuk pertanian organik menurut standar
profesional. Dengan demikian model IFS tidak ramah
sosial, kecuali mahzabnya diubah dari modernisasi
ekologi ke sosiokultural ekologi.
c. Model Urban Farming
Model ini menggunakan pendekatan sosiologi ruang,
utamanya ruang perkotaan. Urban Farming (UF)
merupakan usaha pertanian di perkotaan dengan
memanfaatkan lahan-lahan terbuka yang ada di sekitar
masyarakat (umumnya lahan sempit, kurang dari 50
m ). Komoditas yang ditanam biasanya hortikultura dan
2
tanaman obat keluarga, dengan konsep satu kampung
satu varietas (One Village One Variety/OVOV) ala
Kementerian Pertanian. Model UF dibangun atas asumsi
bahwa:
a. SRA hidup di kawasan perkotaan dengan lahan
sempit, baik lahan untuk ruang hidup (tempat
tinggal) maupun sumber penghidupannya;
BAB III 101
PENATAAN AKSES EKOLOGIS