Page 51 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 51

1.  Menemukan     penghambat    (“bottleneck”)  pelaksanaan
                    Reforma  Agraria  dan  melakukan “de-bottlenecking” secara
                    nasional dan lokal.
                2.  Meningkatan angka  redistribusi  tanah dari  pelepasan
                    kawasan hutan dari 4,11 % (2020) menjadi 100 % (2024).
                3.  Mengefektifkan pelaksanaan redistribusi tanah yang berasal
                    dari  bekas HGU  dan  tanah  terlantar  dari  200% (2020)
                    menjadi 500% (2024)
                4.  Meningkatkan jumlah legalisasi  aset  untuk  tanah
                    transmigrasi dari 21% (2020) menjadi 100% (2024)
                5.  Meningkatkan pendapatan SRA sebanyak 25%.
            b.  Penataan  Akses  sebagai bagian  dari  Dirjen Penataan  Agraria
                Badan Pertanahan Nasional
                Sebagai program pemerintah, tentunya Penataan Akses dipayungi
                peraturan-perundangan, antara lain.
                1)  Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia  Tahun
                    1945;
                    Pasal  33  ayat  (3)  Undang-Undang Dasar Negara  Republik
                    Indonesia  Tahun 1945 (Konstitusi) menyatakan bahwa
                    bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
                    dikuasai oleh  negara dan dipergunakan  sebesar-besarnya
                    untuk kemakmuran rakyat. Norma kewenangan ini melekat
                    pada negara untuk melakukan perbuatan hukum terhadap
                    sumberdaya  alam,  dalam konteks Penataan  Akses ialah
                    tanah.

                2)  Tap MPR No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan
                    Pengelolaan Sumber Daya Alam;
                    Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
                    Indonesia  tentang Pembaruan  Agraria  dan Pengelolaan
                    Sumber Daya  Alam merupakan landasan  peraturan
                    perundang-undangan  mengenai  pembaruan agraria dan
                    pengelolaan sumber daya alam. Pembaruan agraria mencakup
                    suatu  proses  yang berkesinambungan berkenaan  dengan
                    penataan  kembali penguasaan,  pemilikan,  penggunaan



            36    REFORMA AGRARIA EKOLOGIS:
                  Praktik Penataan Akses Ramah Lingkungan di Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56