Page 113 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 113

Nur Aini Setiawati

            g. Tanah Kebonan untuk Pepatih Dalem dan
               Kepentingan Umum

                Penduduk kasultanan yang telah memiliki kekuasaan atas
            tanah sebagai hak pakai tidak dapat bebas berbuat sewenang-
            wenang atas tanahnya. Penduduk dapat menggunakan dan
            menguasai tanah berdasar pada hukum-hukum yang berlaku.
            Sultan dapat mengambil hak pakai penduduk atas tanah

            karena alasan-alasan tertentu seperti tanah akan digunakan
            untuk kepentingan umum.
                Penarikan kembali tanah-tanah yang dipergunakan pen-
            duduk dapat dilakukan dengan persetujuan sultan bersama
            residen yang telah mendapat informasi dari komisi ahli dan
            sesuai dengan peraturan pepatihan kerajaan. Dalam menarik
            kembali tanah-tanah itu pemerintah memberi ganti kepada
            penduduk yang jumlahnya sesuai dengan taksiran anggota
            komisi yang mengurus permasalahan tanah. 48
                Tanah kasultanan yang dipakai untuk kepentingan
            umum digunakan misalnya untuk mendirikan bangunan
            sekolahan, rumah sakit, kantor, dan sebagainya. Pada 1918
            sultan bersama residen memberi kewenangan pada sekolah
            guru (Normaalschool) bagi guru-guru wanita untuk menggu-
            nakan tanah di Jetis Yogyakarta dengan biaya penggantian
            sebesar f.36.285,-. 49
                Di samping Normaalschool, sekolah yang juga segera mem-
            butuhkan tanah-tanah kasultanan adalah sekolah menengah

            di Jetis. Sekolah itu harus membayar biaya penggantian

                48  Rijksblaad van Djogjakarta, No. 16, Tahun 1918, pasal 6.
                49  “Besluit”, Tjipanas, 2 September 1918. ANRI.

            94
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118