Page 125 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 125
Nur Aini Setiawati
menyebabkan adanya perubahan pemilikan hak atas tanah,
sehingga dengan sendirinya terjadi pemindahan hak milik
atas tanah yang terjadi di Kota Yogyakarta seperti pewarisan,
penjualan, hibah, dan sebagainya.
Apabila seorang abdi dalem yang menduduki tanah
jabatannya meninggal, maka rumah dan tanaman menurut
aturan yang berlaku dialihkan kepada keturunannya. Mereka
untuk sementara tetap mendiami tanah itu sebagai indung
kawedanan sampai dengan diangkatnya pejabat abdi dalem
sebagai penggantinya. Jabatan abdi dalem dapat diturunkan
kepada putera sulungnya atau keluarga dekatnya, sehingga ia
dapat diangkat sebagai pengganti ayahnya. Dengan sendiri-
nya, ia menerima hak pakai jabatan atas tanah ayahnya, dengan
kewajiban agar pekarangan itu dibagi di antara para ahli
warisnya. Hak waris atas jabatan dan tanah itu tidak dapat
berkali-kali diturunkan kepada ahli warisnya. Dapat dikatakan
bahwa waris pangkat tidak diturunkan kepada ahli warisnya,
tetapi diangkat melalui seleksi atas prestasinya. Oleh karena
itu, sering terjadi beberapa kontrak atau perjanjian menimbulkan
persengketaan. Akan tetapi, jika pemilik pekarangan yang tidak
termasuk golongan meninggal di kampung golongan
(pengindung kawedanan), maka hak atas tanah pekarangan juga
turun pada ahli warisnya, terutama pada anak sulungnya. Dia
berkewajiban memberi bagian kepada waris yang berhak
lainnya. Apabila dia tidak dapat mengganti uang bagian
tersebut, ia akan kehilangan hak untuk menerima pusaka. 65
65 Adatrechtbundel: Java en Madoera. S’ Gravenhage: Martinus
Nijhoff, 1921. Jilid XXII, hlm. 205.
106