Page 23 - Mewujudkan Indonesia Emas 2045
P. 23
permasalahan akar persoalan rendahnya capaian redistribusi TORA
yang berasal dari pelepasan kawasan hutan.
Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi
beberapa faktor yang berkontribusi terhadap lambatnya capaian
redistribusi TORA, khususnya yang berasal dari pelepasan kawasan
hutan sebagaimana yang tersaji dalam Tabel 1.
Tabel. 1. Identifikasi Faktor Penyerbab Lambatnya Capaian Redistribusi TORA
No. Identifikasi Masalah dalam Praktik di Lapangan
1. Kekosongan hukum yang mengatur mekanisme dan kewenangan lembaga atas
pemenuhan kewajiban mengalokasikan 20%.
2. Ketiadaan basis data terintegrasi yang menghimpun data-data dari lintas
kementerian, berupa data pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan, data
pemegang HGU, dan data izin usaha perkebunan serta realisasi kegiatan
fasilitasi perkebunan.
3. Ketidaksepahaman antara KLHK dan Kementerian ATR/BPN mengenai proses
pelepasan dan pencadangan tanah.
4. Lamanya proses penerbitan SK Biru pelepasan kawasan hutan.
Akar Persoalan Rendahnya Capaian Redistribusi TORA
yang Berasal dari Pelepasan Kawasan Hutan
Dalam kurun waktu lima tahun (2016-2021), skema redistribusi
tanah memiliki angka capaian yang rendah dari yang ditargetkan
dalam RPJMN 2015-2019. Angka redistribusi tanah yang berhasil
dicapai baru 1,44 juta hektare dari total 4,1 juta hektare tanah
dari pelepasan kawasan hutan (Nababan, 2023). Berdasarkan
penelitian ini, ditemukan beberapa faktor yang berkontribusi dalam
memperlambat redistribusi tanah di daerah.
Pertama, tidak ada regulasi yang yang mengatur mekanisme
dan kewenangan lembaga dalam melaksanakan pengambilan atas
pemenuhan kewajiban mengalokasikan 20% yang dilepaskan dari
6 Mewujudkan Indonesia Emas 2045 Melalui Kebijakan Pertanahan
yang Modern, Berkelanjutan dan Berkontribusi untuk Kesejahteraan Masyarakat