Page 105 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 105

GEJOLAK PEDESAAN DAN RADIKALISASI PETANI

               wangi di mana sekitar 500 orang pemuda Islam mene-
               riakkan kata-kata “hancurkan kaum ateis” dalam pertun-
               jukan wayang kulit yang dituduh menghina agama. Para
               pemuda Ansor di Bogen Surabaya mengatakan apabila
               pemerintah membiarkan orang menginjak-injak Al’quran,
               maka organisasi Ansor sendiri yang akan menghancur-
               kan mereka. Di Bangil, sekelompok pemuda Muslim
               membubarkan  rally BTI dengan alasan bahwa mereka
               mengatakan bahwa agama Islam merupakan ciptaan
               orang-orang Arab.
                  Dari rangkaian peristiwa pertentangan fisik antara
               kubu komunis dan non-komunis di atas terlihat betapa
               isu utama telah bergeser dan tidak lagi membahas per-
               soalan untuk menyelesaikan masalah landreform. Hari-
               an Rakjat melaporkan kerugian-kerugian yang dialami
               BTI di Jawa Timur sepanjang bulan Februari akibat
               “teror”: 4 orang kader BTI terbunuh, 43 petani terluka, 50
               hektar tanaman hancur, 13 rumah kader BTI dan petani
               hancur dan 12 papan nama milik BTI dirusak. 41
                  Pertentangan di antara masing-masing kekuatan poli-
               tik di wilayah pedesaan telah menyebabkan kedudukan
               kaum komunis semakin terdesak dengan bergabungnya
               kekuatan nasionalis dan agama dalam satu kubu. Ulasan
               Wertheim tentang bentuk konflik tersebut di pedesaan
               sudah menjurus dalam suatu tingkat perjuangan kelas di
               pedesaan. Argumennya adalah bahwa selama berjalannya
               aksi sepihak yang dipelopori oleh PKI, terlihat suatu
               perkembangan solidaritas horisontal di antara petani
               penggarap dan petani miskin yang diwakili oleh PKI da-
               lam memperjuangkan nasib mereka melawan tuan tanah


               41. Ibid.,hal. 58.

                                        99
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110