Page 104 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 104
TANAH BAGI YANG TAK BERTANAH
38
pertama disepakatinya Deklarasi Bogor. Namun hal ini
tidak mencegah tingkat ketegangan dan konflik yang te-
lah terbentuk antara organisasi-organisasi di bawah pe-
ngaruh PKI dengan kalangan organisasi Islam. Di Jawa
Timur, para pemimpin PNI yang sebelumnya bergabung
bersama NU dalam menentang aksi sepihak mulai me-
narik jarak dengan NU dan menyerukan persatuan nasio-
nal setelah melihat gelombang perlawanan dan penen-
tangan yang ditunjukkan oleh kelompok Islam menjadi
semakin militan dan ekstrem. 39
Ketua PKI D.N. Aidit pada Januari 1965 mulai me-
nyatakan bahwa pertentangan antara para pendukung
Manipol di daerah-daerah sehubungan dengan pelaksa-
naan landreform telah disusupi elemen-elemen subversif
dukungan CIA (Central Intellegence Agency) yang me-
mecah-belah persatuan nasional. Hal senada diungkap-
kan para pemimpin BTI yang menyerukan pada kader-
kadernya agar tidak terpancing oleh provokasi yang
menghancurkan kesatuan nasional. 40
Memang, apabila dicermati konflik-konflik yang
berlangsung sepanjang Februari 1965 di Jawa Timur, per-
tentangan yang terjadi bukan lagi terkait dengan per-
soalan landreform, melainkan sudah merupakan benih-
benih pertentangan antara masing-masing kekuatan poli-
tik pendukung NASAKOM. Hal ini ditunjukkan dalam
aksi-aksi seperti demonstrasi antikomunis di Banyu-
38. Mortimer. Op.Cit., hal.56.
39. Di Jawa Tengah konflik di antara kekuatan politik dalam konteks aksi
sepihak melibatkan dua kekuatan besar antara PKI dan PNI. Sedangkan
di Jawa Timur konflik diwakili oleh PKI dan NU. Uraian lebih lanjut dapat
dilihat dalam Laporan Pusat Penelitian dan Studi Pedesaan & Kawasan
UGM. Op.Cit., hal. 54-96.
40. Mortimer. Op.Cit., hal. 60.
98

