Page 103 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 103

GEJOLAK PEDESAAN DAN RADIKALISASI PETANI

               sidang Majelis Pengadilan Landreform Pusat dengan ha-
               kim anggota: Noto Sukardjo (DPP BTI). Drs. Abdul Kadir
               (PP Pertani), J.F. Sitohang dari (PP Tani Pantjasila), Budi
               Harsono, Nj. Hartiani Trenggoro SH, Soeharto Rebo
               (DPP Tani Marhaen). 37
                  Usaha mengatasi ketegangan dan konflik yang timbul
               melalui pembentukan lembaga pengadilan  landreform
               tersebut menunjukan usaha pemerintah untuk segera
               meredam gejolak yang semakin tinggi di daerah. Namun
               demikian, usaha tersebut di lapangan nampaknya sulit
               untuk bisa berjalan dengan memuaskan. Picu yang telah
               ditarik melalui tindakan aksi sepihak di pedesaan Jawa
               tidak lagi dapat dikendalikan lagi arahnya.



               GEJOLAK DAN PERTENTANGAN POLITIK DESA


               Perkembangan selanjutnya yang terjadi setelah maraknya
               tindakan aksi sepihak adalah semakin meningkatnya ke-
               tegangan di antara kekuatan-kekuatan politik pendukung
               NASAKOM yang ada di daerah. Berbeda dengan harapan
               para pemimpin mereka di pusat, kekerasan dan ketegang-
               an yang melibatkan kader-kader tingkat bawah di daerah
               tetap berjalan dengan atau tanpa melalui instruksi dari
               pucuk pemimpin mereka.
                  Bahkan para pemimpin pusat PKI mulai berbicara ke-
               pada para kader daerahnya agar menahan diri dalam ini-
               siatif mereka menjalankan landreform. Usaha ini terbi-
               lang cukup berhasil meredam ekskalasi konflik, terbukti
               dari menurunnya tingkat aksi selama minggu-minggu


               37. Duta Masjarakat. 25 Mei 1965.

                                        97
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108