Page 102 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 102

TANAH BAGI YANG TAK BERTANAH

              untuk menahan diri dari tindakan yang merugikan setiap
              pihak dalam pelaksanaan  landreform. Kesepakatan ini
              kemudian dikenal dengan sebutan Deklarasi Bogor.
                  Pada 20 Januari 1965, Presiden Soekarno dalam si-
              dang DPA membentuk sebuah Panitia Perumus yang ber-
              tugas merumuskan pokok pembicaraan oleh 20 orang
              anggota DPA mengenai persoalan pelaksanaan  land-
              reform. Panitia tersebut diketuai oleh Dr. A.M.
              Tambunan SH., sedang anggotanya terdiri dari Munir,
              Bambang Murtijoso, Mayor Jenderal KKO Suhadi, Asmu,
              K.H. Farid Ma'ruf, Tjilik Riwut, dan K.H. Idham Chalid. 35
              Dalam sidang DPA tersebut, akhirnya ditetapkan suatu
              perumusan dan pertimbangan mengenai pelaksanaan
              landreform tanpa menimbulkan kekerasan. 36
                  Tapi lagi-lagi, rumusan konkret dari sidang tersebut
              baru dapat dijalankan empat bulan kemudian dengan ter-
              bentuknya lembaga pengadilan landreform. Pada tanggal
              24 Mei 1965 pemerintah melalui Menteri Koordinator
              Hukum dan Dalam Negeri merangkap ketua Mahkamah
              Agung Wirjono Pradjodiko melantik para hakim anggota
              Pengadilan Landreform Pusat. Dalam kesempatan terse-
              but, pemerintah berharap bahwa dengan pelantikan ini,
              maka telah dianggap cukup usaha sementara Pengadilan
              Landreform Pusat dan daerah yang semuanya meliput 18
              Pengadilan  Landreform. Dalam kesempatan tersebut,
              ketua Mahkamah Agung melantik para hakim yang ma-
              sing-masing terdiri dari Abdulrachman SH sebagai ketua
              sidang Majelis Pengadilan  Landreform Pusat/Kepala
              Pengadilan Landreform Pusat; Soerjadi SH sebagai ketua


              35. Duta Masjarakat. 21 Januari 1965.
              36. Duta Masjarakat. 23 Januari 1965.

                                        96
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107