Page 100 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 100
TANAH BAGI YANG TAK BERTANAH
rutnya, hal itu hanyalah usaha BTI memutarbalikkan
fakta dalam kasus tersebut :
Saja merasa bersjukur kepada Tuhan Jang Maha
Esa dan terima kasih kepada Tjatur tunggal dan
masjarakat Losari jang telah dapat menjelesaikan
peristiwa Kalirahaju (Losari) dengan djalan mus-
jawarah. Di samping itu saja merasa ketjewa de-
ngan adanja usaha2 tertentu jang mengeruhkan
dan memutarbalikan peristiwa Kalirahaju itu de-
ngan berita2 propokasi jang dapat menggon-
tjangkan umat Islam… 30
Kedua kasus di atas merupakan contoh dari rangkai-
an tindakan yang mewarnai pelaksanaan landreform di
daerah. Meski demikian, pelaksanaan landreform tidak
selalu menimbulkan ketegangan dan pertentangan tajam
di pedesaan tempat pengaruh PKI dan BTI bercokol kuat.
Selain itu, persoalan yang timbul dalam pelaksanaan
landreform tidak hanya menyangkut organisasi PKI dan
BTI semata. Bagi PNI, persoalan menjalankan land-
reform telah menimbulkan perpecahan dalam tubuh par-
tai sendiri. Kader-kader muda PNI dan organisasi massa
di belakangnya mulai memandang bahwa mereka harus
berada di pihak buruh tani dan tani miskin dalam menye-
lesaikan masalah landreform. Pimpinan PNI di pusat
pun mengambil pandangan serupa yang mendorong pe-
laksanaan landreform secara radikal. Meskipun demi-
31
kian, para pemimpin di daerah yang banyak mendapat-
30. Duta Masjarakat. 3 Juni 1965.
31. E. Utrecht. Op.cit., hal. 82-83.
94

