Page 159 - Prosiding Agraria
P. 159

QUO VADIS GTRA:

                         UPAYA SISTEMATIS PENDEFINISIAN LAYANAN
                                     PERTANAHAN TERINTEGRASI


                          Deden Dani Saleh, Novita Dian Lestari, Azka Auliaputri Salsabila
                                          Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
                                  *corresponding author: dedendanisaleh@stpn.ac.id









            Abstract: It has been almost 5 years since Indonesia’s land services have had integrated services. However,
            until now,  there has been no  clear  definition  of  this integration.  Through  a  qualitative journey,  this  study
            conducted in-depth interviews with 10 sources and observations at one GTRA activity. After analyzing using
            a multidimensional framework approach, this study concludes that the GTRA organization is still at a level of
            cooperation and coordination that tends to be more formal. In addition, this research found a new dimension
            that influences organizational performance, namely the personal dimension.
            Keywords: GTRA, Service integration, dimension

            Intisari: Sudah hampir 5  tahun  pertanahan Indonesia memiliki layanan  terpadu.  Akan  tetapi, hingga  saat
            ini belum ada pendefinisian yang jelas tentang keterpaduannya tersebut. Melalui perjalanan kualitatif, studi
            ini melakukan wawancara mendalam kepada sejumlah 10 narasumber serta observasi di satu kegiatan GTRA.
            Setelah menganalisis dengan menggunakan pendekatan kerangka kerja multidimensi, studi ini menyimpulkan
            bahwa organisasi GTRA masih berada pada level kerjasama dan koordinasi yang sudah lebih cenderung formal.
            Di samping itu, penelitian ini menemukan dimensi baru yang berpengaruh kepada kinerja organisasi, yakni
            dimensi personal.

            Kata Kunci: GTRA, level integrasi, dimensi


            A.  Pendahuluan
                 Sejak tahun 2018 sektor pertanahan Indonesia berinisiatif memberikan layanan secara

            terpadu. Layanan integratif itu berada pada organisasi yang bernama Gugus Tugas Reforma
            Agraria (GTRA). Sebagaimana Perpres Nomor 63 Tahun 2023 GTRA adalah organisasi yang
            beranggotakan institusi-institusi  di  satu  wilayah  yang bertugas melakukan  perencanaan,
            pelaksanaan, hingga pengawasan kegiatan reforma agraria (RA). Agar RA semakin berhasil,

            maka integrasi pelayanan yang sudah ada dimasing-masing anggota GTRA sangat diperlukan.
                 Sebagai    bagian    dari   keberhasilan    implementasi     kebijakan,    membicarakan

            pengorganisasian layanan integratif (service integration/SI) sangatlah penting. Di Selandia
            Baru, gerak langkah bersama institusi-institusi implementor telah membuat segala persoalan
            besar mampu diselesaikan dan karena segenap sumber daya terbaik yang dimiliki masing-

            masing institusi  dikerahkan,  pemerintah  telah menghasilkan  pelayanan  terbaik kepada
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164