Page 161 - Prosiding Agraria
P. 161

146     STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
                    MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

            Tulisan ini memperkirakan  definisi GTRA  sudah berada  pada  level kooperasi  dan
            koordinasi.

                 Untuk dapat menerangkan hal tersebut, bagian-bagian berikut dari tulisan ini terutama
            akan mengungkapkan  dan menganalisis  cara  pengimplementasian kebijakan RA  yang
            dilakukan oleh GTRA, terutama cara berkomunikasi serta cara cara berkoordinasi. Bagian

            pertama  setelah  bagian  ini  adalah  penjelasan  tentang  metode  pengambilan  data  yang
            dilakukan. Bagian berikutnya penjelasan tentang kerangka kerja multi dimensi Ellen Konrad.
            Kemudian,penjelasan serta hasil analisis tentang cara-cara berkomunikasi dan berkoordinasi

            yang dilakukan oleh anggota GTRA dan terakhir, kesimpulan serta saran yang dapat diberikan.


            B.  Metode Penelitian
                 Studi ini menggunakan metode kualitatif. Alasan pemilihan metode ini, pertama karena

            keterbatasan waktu yang dimiliki serta prosedur perizinan sebuah penelitian di satu daerah.
            Sebagaimana diketahui anggota GTRA terdiri dari berbagai instansi di satu wilayah dan ketika
            kita  menginginkan  untuk  dapat memperoleh  informasi  dari  anggota  GTRA  selain kantor

            pertanahan, waktu penelitian yang diberikan tidak cukup memadai. Oleh karena itu, salah
            satu jalan untuk dapat bertemu informan dari beberapa anggota GTRA adalah hanya melalui
            koneksi informan dari kantor pertanahan.

                 Penelitian ini pada dasarnya dilakukan sejak  tahun 2019, bahkan beberapa  informasi
            diperoleh dari  satu  hasil  penelitian  yang  dilakukan  tahun  2018  yang  diperdalam dengan

            wawancara langsung kepada pelaku RA saat itu. Data yang digunakan untuk mendeskripsikan
            studi ini diperoleh cerita-cerita di sebelas sampel wilayah (kantor-kantor pertanahan), yakni:
            Kabupaten Purworejo,  Tojo Una-Una, Minahasa, Bantul, Pandeglang, Semarang, Lebong,
            Biereun,  Sragen, dan  Temanggung.  Karena tujuan  penelitian di  berbagai tempat tersebut
            berbeda, data  tentang organisasi  GTRA  yang diperoleh  terbagi  menjadi  dua,  yakni data

            sengaja dan data yang tidak disengaja (serendipity). Data yang diperoleh tidak secara sengaja
            tersebut kemudian diperdalam dengan kembali melakukan wawancara kepada narasumber
            dari dua kota terakhir tadi.

                 Analisis data untuk kepentingan deskripsi tulisan ini dimulai dengan pemilahan dua jenis
            data (sekunder dan primer) yang diperoleh. Karena informasi yang diperoleh juga pernah

            digunakan untuk kebutuhan tulisan lain, pengkodean awal dilakukan kembali atas data-data
            tersebut sesuai dengan tema studi ini. Jika dulu terlihat sebagai jumping conclusion (baca:
            Kajian Kebijakan: Efektivitas Pelaksanaan Penanganan  Akses RA  terhadap Peningkatan
            Pendapatan/Kesejahteraan Masyarakat, 2022), maka deskripsi kali ini dapat dilihat sebagai

            upaya detailing atas lompatan kesimpulan tadi. Kemudian data yang sudah terolah tadi dibaca
            dengan menggunakan kerangka kerja multidimensi
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166