Page 163 - Prosiding Agraria
P. 163

148     STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
                    MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

            iklim kerja yang responsif dan antisipatif. Beberapa prinsip penting dalam koordinasi meliputi
            tahap  awal  (early stage), kesinambungan (continuity),  kontak langsung  (direct  contact),
            dan hubungan timbal balik (reciprocal relation). Kemudian, bentuk koordinasi yang umum

            dilakukan: (1)  Koordinasi  Vertikal: melibatkan  penyatuan  dan  pengarahan kegiatan  oleh
            atasan terhadap unit-unit di bawah wewenangnya; (2) Koordinasi Horizontal: Sinkronisasi
            kegiatan antar unit atau departemen yang sejajar untuk mencapai keselarasan tindakan; (3)
            Koordinasi  Intern:  penyelarasan  kegiatan di dalam organisasi  untuk  mengurangi dampak
            negatif  spesialisasi  dan  meningkatkan  efektivitas  kerja;  dan  (4)  Koordinasi Fungsional:

            pengintegrasian tujuan dan kegiatan antar bidang fungsional yang berbeda dalam organisasi
            agar efisien dan efektif (Muchlisin Riadi, 2020).

                 Lalu, untuk aspek-aspek yang berpengaruh dan dipengaruhi pada level-level integrasi
            yang ada tersebut Ellen Konrad Setidaknya telah menemukan 11 dimensi. Dimensi-dimensi
            inilah  yang Menurut Ellen Konrad  dapat menjelaskan  apa  dan bagaimana  satu  entitas

            organisasi menempati satu level tertentu. Dimensi- dimensi yang ditawarkan Ellen tersebut
            adalah: partner; target population; goals; program policy; governance and authority for SI;
            service delivery system  or model; stakeholder; planning and budgeting; financing, outcome

            and accountability; licensing and contracting dan information system and data management
            (Konrad, 1996).


            D.  Dari Komunikasi ke Koordinasi dan hampir ke Kolaborasi

                 Sebagai leveling terbawah dari satu relasi layanan integrasi, pertukaran informasi dan
            komunikasi antar anggota satu organisasi terintegrasi sudah pasti dilakukan. Cerita tentang
            komunikasi  yang  dilakukan baik  formal maupun non  formal  selalu  ada  di  setiap lokasi

            penelitian. Komunikasi formal yang selalu diinformasikan berbentuk rapat-rapat koordinasi.
            Sabagai satu contoh dalam Buku Laporan Akhir GTRA Kabupaten Sragen tahun 2022, rapat-
            rapat koordinasi  merupakan  salah  satu kegiatan  yang  dilaporkan. Setidaknya  dalam  satu
            tahun kegiatan GTRA di Sragen, rapat koordinasi diselenggarakan sebanyak 20 kali. Rapat
            tersebut dihadiri  oleh anggota-anggota  GTRA.  Pemaparan  konsep atau  rencana  kegiatan

            penataan akses reforma agraria adalah topik utama yang disampaikan dalam rapat tersebut.
            Kondisi ini sejalan dengan pendapat Ellen Konrad. Di situ ada informasi yang dipertukarkan
            dan joint staff meeting. Gambar berikut adalah satu contoh komunikasi (joint staff meeting)

            yang dilakukan oleh organisasi GTRA.
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168