Page 167 - Prosiding Agraria
P. 167

152     STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
                    MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

                 Tujuan-tujuan  ini  berkaitan dengan  pencapaian  hasil  yang  lebih efektif dan efisien
            dalam penyediaan layanan kepada masyarakat melalui kerjasama antar berbagai program
            dan layanan. Inisiatif layanan integratif bertujuan untuk menciptakan pendekatan yang lebih

            terkoordinasi dan terintegrasi dalam menyediakan layanan, sehingga dapat meningkatkan
            kualitas dan akses layanan bagi individu dan keluarga yang membutuhkannya. Sebagaimana
            contoh pada sub bagian sebelumnya, tujuan ini menurut pandangan penulis belum tercapai.


            Dimensi Program Kebijakan

                 Dimensi program kebijakan dalam konsepsi kerangka kerja multidimensi merujuk pada
            pedoman atau prinsip yang mengarahkan keputusan dan mencapai hasil yang rasional dalam

            inisiatif integrasi layanan. Kebijakan sering kali menetapkan kerangka kerja untuk bagaimana
            program harus dijalankan dan bagaimana sumber daya harus dialokasikan. Program adalah
            inisiatif  atau  kegiatan  yang  dirancang  untuk  mencapai  tujuan  tertentu. Dalam  konteks
            integrasi layanan,  program bisa menjadi  serangkaian layanan  yang  disediakan kepada
            masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka melalui pendekatan

            yang  lebih  terkoordinasi  dan  terintegrasi.  Legislation (Perundang-undangan)  merujuk
            pada hukum atau peraturan yang dibuat oleh badan legislatif. Perundang-undangan dapat
            memberikan wewenang, kerangka kerja, dan dukungan hukum untuk implementasi inisiatif

            integrasi layanan. Secara keseluruhan,  dalam konteks integrasi layanan manusia, ketiga
            istilah ini berperan dalam menciptakan, mendukung, dan mengatur cara layanan disediakan
            dan diintegrasikan untuk mencapai hasil yang lebih baik bagi masyarakat.

                 Contoh kegiatan yang dilakukan oleh GTRA terutama dalam hal ini kantor pertanahan
            (misalnya: Kabupaten Sragen) sudah menunjukkan adanya serangkaian layanan yang lebih

            terkoordinasi  dan  terintegrasi.  Bahkan upaya-upaya  untuk  mengarah  kepada relasi  yang
            integratif juga  sudah  dilakukan. Contoh:  di Kabupaten  Temanggung,  untuk menjamin
            efektivitas  dan  efisiensi kegiatan GTRA,  mereka  sepakat membuat Memorandum  of
            Understanding  (MOU)  yang berisi  pernyataan ‘siapa melakukan  apa’.  Aturan main  yang
            didokumentasikan merupakan langkah lebih maju dalam satu relasi integratif. Ia berada pada

            level kolaborasi. Meskipun dalam praktik sehari-hari, relasi integratif di temanggun masih
            berada  pada level kerja  sama  dan koordinasi, langkah  untuk menuju  formalisasi layanan
            integratif adalah hal yang positif.



            Dimensi Kepemerintahan dan Kewenangan
                 Dimensi “governance” dan “authority” merujuk pada struktur dan strategi yang digunakan
            untuk mengkoordinasikan layanan. Tulisan ini  memahaminya sebagai struktur organisasi

            GTRA. Untuk hal  ini  ATR/BPN  sudah membuat langkah maju juga. Dalam  petunjuk
            pelaksanaan GTRA 2024 sudah disuratkan tentang struktur organisasi GTRA hingga tingkat
            kabupaten/kota. Dalam struktur tersebut sudah tergambar kewenangan-kewenangan yang
   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172