Page 164 - Prosiding Agraria
P. 164
Quo Vadis GTRA: 149
Upaya Sistematis Pendefinisian Layanan Pertanahan Terintegrasi
Gambar 1. Suasana Rapat Koordinasi
Sumber: Laporan Akhir GTRA Kabupaten Sragen 2022
Di samping komunikasi formal, yang tidak kalah penting dalam relasi ini adalah
komunikasi tidak formal. Komunikasi tidak formal di sini adalah komunikasi yang dilakukan
sebelum komunikasi formal dilaksanakan. Komunikasi ini biasanya dilakukan oleh bawahan
(setingkat kepala seksi) yang diberi tanggung jawab untuk merealisasikan satu rapat atau
bahkan kegiatan penataan akses secara keseluruhan. Peran mereka ini penting karena pada
dasarnya komunikasi informal ini membuat arah kegiatan yang akan dilakukan organisasi.
Cerita demikian diperoleh dari cerita Reforma Agraria dari Rejang Lebong dan Pandeglang.
Menurut sumber kami, justru komunikasi pendahuluan yang menentukan ‘hitam-putihnya’
kegiatan selanjutnya. Terlebih lagi jika kegiatan tersebut merupakan kegiatan kerja sama
pertama yang dilakukan.
Selanjutnya, studi ini mendefinisikan organisasi layanan integratif GTRA masih berada
pada level kerjasama dan koordinasi. Ini adalah satu langkah lebih dari sekedar komunikasi
dan pertukaran informasi. Dalam situasi ini para anggota organisasi yang memiliki posisi setara
berupaya mengubah prosedur atau struktur yang biasanya dijalankan untuk kepentingan
keberhasilan pelaksanaan satu program.
Berbicara perubahan, hal pertama yang harus dibicarakan adalah perubahan-perubahan
yang terjadi di kantor-kantor pertanahan. Kantor pertanahan yang biasanya melakukan
kegiatan pengukuran, pemetaan, penyelesaian sengketa, serta pendaftaran, sejak tahun 2018
harus melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat agar tanah yang sudah terdistribusi
tidak terlepas dari genggaman para penerima tanah. Hal ini merupakan pekerjaan baru bagi
warga kantor pertanahan. Setelah itu, kemudian, diinisiasi membentuk GTRA yang berisikan
instansi-instansi yang sudah menggeluti bidang pemberdayaan masyarakat untuk bekerja
bersama-sama memberdayakan masyarakat. Kita mengenal tagline “dari sama-sama kerja ke
bekerja sama”.