Page 21 - Prosiding Agraria
P. 21

6       STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
                    MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

            itu sudah terjadi sejak zaman penjajahan hingga saat ini. Meskipun demikian, keputusan
            tersebut ternyata tidak efektif dalam menyelesaikan konflik agraria di kalangan masyarakat
            hukum adat. Hal ini dapat dilihat dari kasus yang terjadi pada masyarakat adat Besipae di

            Nusa Tenggara Timur pada tahun 2020 (M. Naufal Al Hadi Kusuma, et.al, 2022: 87).
                 Sebelum  melakukan pembahasan  lebih  lanjut, perlu untuk  diketahui  bahwa pada

            penulisan  jurnal ini,  penulis  menggunakan  referensi  dari beberapa  jurnal  yang  berjudul
            “Reforma Agraria Dalam Upaya Optimalisasi Penyelesaian Sengketa Yang Berkeadilan
            Melalui  Pembentukan Pengadilan Khusus”  yang dituliskan oleh  M.  Naufal  Al-Hadi

            Kasuma, Afdhal Fadhila, Nur Aini, dalam Jurnal Studia Legalia: Jurnal Ilmu Hukum, Volume
            3 Nomor 02, Oktober 2022, kemudian dari jurnal yang berjudul “Optimalisasi Reforma
            Agraria Melalui Pembentukan Pengadilan Khusus Pertanahan” yang dituliskan oleh
            Rindu  Audrye Salma Rizqila,  Taupiqqurrahman,  Jurnal USM  Law Review  Volume 7
            Nomor 1  tahun 2024  dan juga jurnal  yang berjudul  “Rekonseptualisasi  Pembentukan

            Pengadilan Agraria di Indonesia: Upaya Perlindungan Hak Warga Negara Atas Tanah”
            yang dituliskan oleh Kania Venisa Rachim, Vicko Taniady, Ramadhan Dwi Saputra, pada
            Jurnal Studia Legalia: Jurnal Ilmu Hukum, Volume 3 Nomor 2, November 2022. Walaupun

            jurnal ini mengambil referensi dalam jurnal-jurnal yang telah disebutkan di atas dan memiliki
            banyak persamaan pembahasan, namun pada penelitian ini memiliki perbedaan dari ketiga
            jurnal tersebut, yaitu pada artikel jurnal ini penulis lebih terfokus kepada dampak penerapan
            undang- undang cipta  kerja dalam pelaksanaan reforma agraria dan penyelesaian  konflik
            agraria pada pengadilan landreform.



            B.  Metode Penelitian

                 Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif.
            Pendekatan ini melihat hukum sebagai norma-norma tertulis yang dibuat dan diundangkan
            oleh lembaga  atau  pejabat  yang  berwenang.  Hukum  dipandang  sebagai  sistem normatif
            yang  mandiri,  tidak terbuka  dan terisolasi  dari  kehidupan  masyarakat  yang  sebenarnya,
            dan norma-norma lain  tidak  dianggap  sebagai hukum (Ronny Hanitijo Soemitro, 2008:

            67). Informasi yang diperoleh melalui proses membaca, mengutip, dan menelaah berbagai
            buku, peraturan perundang-undangan, dokumen, serta informasi yang relevan dengan studi
            ini (Ishaq, 2017: 115). Bahan hukum berasal dari penelitian dokumenter, dimana dokumen

            yang terkait dengan isu agraria dikaji secara mendalam untuk digunakan sebagai referensi.
            Penyajian bahan hukum akan dilakukan dengan cara yang memberikan rekomendasi khusus
            mengenai langkah-langkah  yang  perlu  diambil  untuk menyelesaikan masalah-masalah
            tertentu. Metode ini akan bersifat preskriptif (Soerjono Soekanto, 2014: 10).
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26