Page 241 - Prosiding Agraria
P. 241

KENDALA DAN SOLUSI PENATAAN

                                       AKSES REFORMA AGRARIA
               BERDASARKAN PEMETAAN SOSIAL DI DESA SUMURBOTO,

                             KECAMATAN JEPON, KABUPATEN BLORA

                              Theresia Supriyanti , Abdul Haris Farid , Ardhi Arnanto    3
                                                   1*
                                                                        2
                                         123 Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
                                    *corresponding author: theresiaris2@gmail.com






            Abstract: Presidential Regulation Number 86 in 2018 concerning Agrarian Reform as the basis for implementing
            asset and access management. Regulations are used to restructure control, ownership, and land usage to create
            justice for all Indonesian people. A government effort to overcome inequality in land ownership. The Regional
            Government of Blora Regency, in collaboration with Blora Regency Land Office, in 2023 will carry out access
            management activities  based on social  mapping data  to  identify  the community’s social conditions so  that
            program implementation can be on target. This research is interesting because of the gap in analysis with several
            other agrarian reform studies focusing on land redistribution programs. This research focuses on structuring
            access after the implementation of asset legalization through the PTSL program.This research uses a qualitative
            method that explores data sources from sources participating in the program’s implementation. This research
            produced several findings regarding obstacles to implementing the access management program, namely 1)
            limited and complex subsidized chemical fertilizers; 2) Unutilized agricultural waste; 3) agricultural commodity
            prices plummet during harvest; 4) crop commodities are still focused on food crops; 5) lack of irrigation during
            the dry season.  Meanwhile, the solutions  implemented are  1) training  in  making drum fertilizer or organic
            fertilizer; 2) training on the use of agricultural waste; 3) training in product processing so that it has a higher
            selling value; 4) outreach regarding the potential and process of diversification of agricultural crop commodities;
            5) assistance in building wells to meet water needs.

            Keyword: access reform; social mapping; problems and solutions
            Intisari: Peraturan Presiden  Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria sebagai dasar untuk melaksanakan
            penataan aset dan penataan akses.  Peraturan yang digunakan sebagai dasar penataan  kembali penguasaan,
            pemilikan,  penggunaan,  dan pemanfaatan  tanah  dalam rangka  menciptakan  keadilan  bagi  seluruh rakyat
            Indonesia.  Sebuah  upaya  pemerintah  dalam  mengatasi ketimpangan  pemilikan  tanah.  Pemerintah  Daerah
            Kabupaten Blora bekerjasama dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Blora pada tahun 2023 melakukan kegiatan
            penataan akses yang berdasarkan pada data pemetaan sosial untuk mengidentifikasi kondisi sosial masyarakat
            agar  pelaksanaan  program dapat  tepat  sasaran. Penelitian ini menjadi  menarik karena gap analisis dengan
            beberapa penelitian lain tentang reforma agraria yang berfokus pada program redistribusi tanah, penelitian ini
            berfokus pada penataan akses setelah pelaksanaan legalisasi aset melalui program PTSL.
            Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menggali sumber data dari  narasumber yang  berperan
            serta dalam pelaksanaan program tersebut. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan kendala pelaksanaan
            progam penataan akses, yaitu 1) keterbatasan pupuk kimia subsidi yang sulit; 2) Limbah pertanian yang belum
            dimanfaatkan; 3) harga komoditas pertanian anjlok ketika panen; 4) komoditas tanaman masih terfokus pada
            tanaman  pangan; 5)  kurangnya irigasi  saat musim kemarau. Sedangkan Solusi  yang  dilakukan  adalah : 1)
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246