Page 243 - Prosiding Agraria
P. 243
228 STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Nasional 2020-2024. Hal ini tercantum pada tujuan ke-1, yaitu menyelenggarakan pengelolaan
pertanahan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dengan sasaran strategis yaitu
penguasaan, pemilikan, dan pemanfaatan tanah yang berkepastian hukum dan produktif
serta indikator kinerja peningkatan pendapatan perkapita penerima Reforma Agraria.
Peraturan Presiden Nomor 111 tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan yang merupakan agenda global yang berisi 17 tujuan dan 169
target meliputi tiga dimensi, mulai dari lingkungan, sosial, dan ekonomi yang diwujudkan
pada kegiatan Penataan Akses Reforma Agraria pada tahun 2023. Dalam rangka melaksanakan
program Penataan Akses Reforma Agraria maka dilakukan pemetaan sosial. Pemetaan Sosial
adalah proses pengumpulan informasi, potensi, kebutuhan dan permasalahan sosial, ekonomi,
serta kelembagaan untuk menemukenali kondisi masyarakat. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa reforma agraria tidak berhenti hanya sampai dengan tahapan legalisasi aset
redistribusi tanah namun dilanjutkan sampai tahap penataan akses agar masyarakat pemilik
tanah memiliki akses kepada sumber-sumber ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan
dan kemakmurannya.
Kantor Pertanahan kabupaten Blora Tahun 2023 juga melaksanakan kegiatan Penataan
Akses Reforma Agraria sebanyak 300 KK yang tersebar di 3 desa salah satunya adalah Desa
Sumurboto Kecamatan Jepon. Masing masing desa ada sekitar 100 KK yang dijadikan Obyek
Penataan Akses Reforma Agraria dari hasil sertipikasi program Pendaftaran Tanah Sistematik
Lengkap (PTSL) yang diawali melalui kegiatan Pemetaan sosial. Harapannya dari hasil
kegiatan pemetaan sosial nanti dapat menjadi suatu landasan untuk mengidentifikasi
dan memahami dinamika sosial, ekonomi, dan budaya terkait dengan pengelolaan tanah
dan sumber daya alam. Melalui analisis mendalam dan melibatkan partisipasi masyarakat,
hasil pemetaan sosial ini diharapkan dapat ditemukan kendala yang dihadapi masyarakat
Penerima Akses Reforma Agraria dan ditemukan suatu Solusi sehingga dapat memberikan
rekomendasi dan arahan kebijakan bagi stakeholder terkait untuk meningkatkan strategi dan
implementasi program pemberdayaan tanah masyarakat yang lebih efektif sehingga dapat
memberikan wawasan lebih bagaimana peluang dan tantangan dalam mengoptimalkan
pemanfaatan tanah sebagai sumber daya yang berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan lokasi penelitian di Desa
Sumurboto Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Metode penelitian kualitatif digunakan
untuk mendapatkan gambaran (deskripsi) tentang kegiatan Penataan Akses Reforma Agraria
berdasarkan pemetaan sosial sehingga ditemukan kendala, dan solusi untuk masyarakat
penerima sertifikasi tanah hasil kegiatan Pendaftaran tanah Sistematis Lengkap (PTSL) oleh
Kantor Pertanahan Kabupaten Blora. Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi
tetapi dinamakan “social situation” (Sugiyono, 2022).