Page 263 - Prosiding Agraria
P. 263

248     STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
                    MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT




















                         Gambar 8. Visualisasi Tumpang Tindih Lahan HGU dengan Kawasan Transmigrasi

                 Kurangnya data spasial dan ketidakakuratan dapat menyebabkan berbagai tantangan dan
            masalah dalam pengelolaan dan pengembangan kawasan transmigrasi. Secara keseluruhan,

            data spasial memberikan landasan yang kuat untuk pengelolaan lahan yang lebih baik dan
            berkelanjutan di kawasan transmigrasi, membantu mengidentifikasi masalah sejak dini, dan
            memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih informatif dan responsif terhadap kondisi
            lapangan. Penggunaan data spasial merupakan alat yang efektif dalam mengidentifikasi dan
            menyelesaikan masalah tumpang tindih penguasaan tanah di kawasan transmigrasi. Selain itu,

            implementasi analisis data spasial dapat membantu pemerintah dan pemangku kepentingan
            lainnya dalam pengelolaan suatu kawasan dengan lebih baik, dan dapat mencegah konflik
            tumpang tindih lahan, serta membantu dalam pengambilan keputusan berbasis spasial.



            D. Kesimpulan
                 Terdapat 3 tipologi permasalahan dalam proses legalisasi bidang tanah transmigrasi yaitu:
            okupasi masyarakat, tumpang tindih dengan kawasan hutan, dan tumpang tindih dengan

            kawasan HGU. Kunci dari permasalahan tumpang tindih lahan adalah geodatabase spasial
            yang terpadu dan bisa dimanfaatkan antar institusi. Oleh sebab itu, diperlukan koordinasi
            lintas sektoral yang kuat antara Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan

            Nasional, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian
            Lingkungan Hidup  dan Kehutanan, Pemerintah Daerah baik Provinsi  dan Daerah  dalam
            pembuatan  geodatabase spasial  terintegrasi sehingga  tidak  terjadi  ketidaksesuaian secara
            spasial dalam rangkaian proses program transmigrasi.



            E.  Ucapan Terimakasih
                 Tim Peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

                 1.  Kepala Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jambi
                 2.  Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tanjung Jabung Timur

                 3.  Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi
                 4.  Seluruh pihak yang berkontribusi dalam proses penulisan makalah ini.
   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268