Page 258 - Prosiding Agraria
P. 258

Tipologi Permasalahan Legalisasi Bidang Tanah Transmigrasi   243
                                               di Provinsi Jambi dan Upaya Penyelesaiannya dengan Memanfaatkan Data Spasial

                  3.  Sengketa Perusahaan dan Badan Usaha
                     Lahan transmigrasi  yang terindikasi  overlap dengan  lahan  milik  perusahaan dan
                     badan usaha, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

                     a.  Melakukan  konfirmasi  dan  identifikasi  terkait  pengaduan/laporan  warga
                         transmigran.
                     b.  Mengumpulkan data dan dokumen  terkait  pencadangan areal,  perencanaan,
                         penempatan, legalitas lahan, penguasaan perusahaan/badan usaha dan dokumen
                         pendukung lainnya.

                     c.  Melakukan koordinasi dengan Tim GTRA dan pihak terkait.
                     d.  Melakukan peninjauan langsung ke lokasi yang bermasalah.
                     e.  Melakukan kajian untuk pengambilan keputusan awal guna menentukan metode

                         penyelesaian.
                     f.  Melaksanakan superimpose peta lahan transmigrasi dengan lahan milik perusahaan
                         untuk mengetahui lahan yang bertampalan.
                     g.  Melakukan negosiasi dan mediasi untuk penyelesaian sengketa dengan perusahaan/
                         badan usaha. Apabila penyelesaian melalui negosiasi dan mediasi (non litigasi)

                         tidak mencapai kesepakatan, penyelesaian dilakukan melalui jalur litigasi.
                     h.  Pemerintah daerah menyelesaikan lahan yang disengketakan dan telah diterbitkan
                         Sertipikat Hak Milik dan/atau telah diserahkan kepada pemerintah daerah.

                  Kanwil BPN Jambi juga telah memanfaatkan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG)
             yang dikembangkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

             dengan nama Tali Pegas (Digitalisasi Pemetaan dan Pembangunan Geodatabase). Penggunaan
             aplikasi  SIG  ini  merupakan  strategi  untuk  meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam
             mengidentifikasi, merekam dan memantau permasalahan tanah transmigrasi di Indonesia

             yang  dilengkapi  dengan  Kepmen  No.  195  Tahun  2023  dan  Kepmen  No.  192  Tahun  2023.
             Langkah-langkah yang diambil dalam pemanfaatan data spasial berbasis sistem informasi
             geografis adalah sebagai berikut:

                  1.  Penyusunan geodatabase sesuai tipologi permasalahan pertanahan transmigrasi.
                  2.  Penyeragaman sistem koordinat yang digunakan pada masing-masing peta.

                  3.  Melengkapi daftar subyek dan obyek (No Kaveling) pada data atribut.
                  4.  Pengumpulan peta yang tersedia di pusat, dinas provinsi, dan dinas kabupaten.
                  5.  Melakukan digitasi peta yang telah diperoleh.
                  6.  Proses digitalisasi dilakukan dengan  memanfaatkan  sistem  informasi geografis
                     dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS.


             Penggunaan Data spasial untuk mengidentifikasi permasalahan tumpang tindih
             penguasaan tanah yang terjadi di kawasan transmigrasi

                  Data  spasial  mengacu  pada  informasi  yang  memiliki  referensi geografis dan dapat
             digunakan  untuk analisis dan  visualisasi  kondisi geografis  suatu area.  Dalam  konteks
   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263