Page 74 - Prosiding Agraria
P. 74

Redistribusi Pemanfaatan Tanah Dengan Kolaborasi Pemberdayaan Petani   59
                                                      (Studi Kasus Penyelesaian Konflik di Kecamatan Keera Kabupaten Wajo)
























                            Gambar 4, Skema Redistribusi Pemanfaatan Tanah Kolaborasi 4 (empat) Pilar.
                                                 Sumber: Wibisono, T (2023)

                  Dengan  adanya regulasi  yang  mendukung  percepatan pelaksanaan reforma  agraria,
             yaitu: Peraturan Presiden Nomor: 62 tahun 2023, dan dalam rangka percepatan penyelesaian
             konflik,  pemberdayaan pasca penyelesaian  konflik  dan  sekaligus penguatan  aset  BUMN,
             perlu melibatkan akedimisi. Tanah-tanah BUMN sering sering terjadi konflik sosial yg sering

             ditungangi oleh mafia tanah, untuk itu diperlukan kajian yang mendalam dari akademisi
             dari berbagai aspek, baik sosial, hukum, psikologi maupun aspek-aspek yang lain, sehingga
             konsep kolaborasi penyelesaiannya menjadi 5 (lima) pilar. Konsep redistribusi pemanfaatan
             tanah dengan 5 (lima) pilar menggunakan  analisis  ekonomi  dengan  pendekatan  livehood (

             penghidupan berkelanjutan), skema pelaksanaan dari konsep kolaborasi 5 (lima) pilar dapat
             di lihat pada gambar berikut:






















                    Gambar 4, Analisis Ekonomi Menggunakan Pendekatan LIvehood (Penghidupan Berkelanjutan).
                                                 Sumber: Wibisono, T (2023)

                  Melalui analisis mendalam terhadap dampak redistribusi pemanfaatan tanah terhadap
             kesejahteraan ekonomi  masyarakat di  Kecamatan  Keera, dapat diidentifikasi  solusi  yang
             berkelanjutan  dan inklusif  untuk mengatasi ketimpangan  ekonomi  dan konflik  sosial

             yang  terjadi, langkah-langkah yang dilakukan dalam antara lain: (1)  Penetapan Hak  Atas
             Tanah: Melalui reforma agraria, pemerintah dapat secara jelas menetapkan hak atas tanah
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79