Page 75 - Prosiding Agraria
P. 75

60      STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
                    MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

            bagi entitas PTPN wilayah I. Hal ini akan menciptakan kepastian hukum. Sehingga akan
            mengurangi potensi konflik terkait kepemilikan tanah. (2) Redistribusi Pemanfaatan Tanah:
            Melalui redistribusi tanah, pemerintah dapat membagi ulang tanah secara adil tanah PTPN

            Wilayah I dan memberi hak kepada masyarakat lokal untuk menggarap dan mengelola tanah
            sesuai dengan ketentuan. Hal ini dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber
            daya  yang  penting  untuk  penghidupan mereka. (3)  Pemberdayaan Masyarakat: Reforma
            agraria juga dapat menjadi sarana untuk memberdayakan masyarakat lokal dalam mengelola
            tanah. Melalui pelatihan, pendampingan, dukungan teknis lainnya dan memberikan akses

            kepada sumber-sumber produksi termasuk dukungan pasca produksi, sehingga masyarakat
            dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan ekonomi  lokal  mereka.  (4)  Pengelolaan
            Sumber Daya  yang Berkelanjutan: Dengan  adanya  reforma  agraria,  pengelolaan  sumber

            daya  alam  seperti  tanah  dapat  dilakukan  secara  lebih  berkelanjutan.  Pemerintah dapat
            mengimplementasikan  kebijakan  yang  mendukung  praktik pertanian ramah  lingkungan
            dan berkelanjutan. Luas tanah PTPN wilayah I dan luas tanah yang akan diredistribusikan
            pemanfaatannya kepada masyarakat di Keera dapat kita lihat pada gambar berikut ini:






























                            Gambar 5, Skema luas tanah yang akan diredistribusikan pemanfaatannya.
                                                 Sumber: PTPN Wilayah I


            2.  Model Kolaborasi Pemberdayaan petani di Kecamatan Keera

                 Pemberdayaan, berasal dari kata power atau daya. Pemberdayaan berkaitan dengan upaya
            merubah dalam struktur sosial masyarakat, karena ada proses sharing power, peningkatan
            kemampuan, dan penetapan kewenangan. Pemberdayaan pada hakikatnya dilakukan secara
            internal dari dalam diri orang itu sendiri. Peran pihak luar adalah mengembangkan potensi,

            dam membantu orang yang diberdayakan supaya dapat mengakses informasi, inovasi dan
            kemampuan dalam pengambilan keputusan. Landasa utama pengembangan kelembagaan
            sosial  sebagai  substansi  pemberdayaan meliputi kesadaran,  perubahan. Pemberdayaan
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80