Page 112 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 112
Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
mempunyai kartu anggota Parkindo, akan tetapi
masyarakat Ngandagan sedang mengahadapi krisis
relasi agraria. Kebudayaan agraria yang telah ditata
kembali oleh Soemotirto mulai menghilang. Misalkan
penataan rumah-rumah warga (resettlement) yang pernah
dilakukan sebelumnya, kembali lagi seperti semula,
karena pemilik tanah mengambil kembali dan mengusir
orang yang telah mendudukinya. Tanaman-tanaman
jeruk dan pepaya mulai menghilang dari khasanah
agraria desa. Berbagai aktifitas yang ada di pesanggra-
han gunung Pencu pelan-pelan menghilang, bahkan gua
yang menjadi tempat wisata menjadi tidak terurus.
Demikian pula koperasi lumbung padi sebagai sarana
simpan-pinjam bahan pangan pada masa paceklik telah
menghilang. Sebagian dari mekanisme landreform,
terutama kebudayaan komunal seperti pertukaran kerja
atau yang dikenal sebagai grojogan juga telah melenyap
seiring dengan kepergian Soemotirto. 29
Adapun syarat yang dikenakan pada penerima
sawah buruhan saat ini adalah sebagai berikut:
1. Warga Desa Ngandagan dan sudah berkeluarga
2. Tidak mampu/kekurangan
3. Tidak boleh menjual lahan yg sudah diberikan
4. Harus menggarap sendiri
29 Soemotirto dalam pekerjaan kerigan atau pertukaran pekerjaan
antara rumah tangga desa senantiasa ikut serta dan ini menjadi teladan
bagi masyarakat.
91