Page 109 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 109
Ahmad Nashih Luthfi dkk.
orang mendapatkan tanah buruhan 45 ubin tidak hanya
berasal dari desa Ngandagan, tetapi juga orang dari luar
desa, terutama semua warga yang telah berkeluarga dan
tidak mampu secara materi. Mereka ini berhak mempe-
roleh tanah buruhan 45 ubin. 25
Pada tahun 1950-an hingga 1964 sekitar 90% persen
penduduk Ngandagan masuk ke dalam aliran Partai
26
Komunis Indonesia (PKI). Sulit untuk menjelaskan apa
yang menyebabkan sebagian besar penduduk Nganda-
gan memilih aliran PKI, jawaban yang masuk akal ba-
rangkali adalah karena kepemimpinan lurah Soemotirto
berhasil memperluas penerima sawah buruhan. Dengan
ini ia merevitalisasi sistem tenurial yang cenderung mem-
beri hak tunakisma akan akses atas tanah. Selain itu ia
relatif berhasil melakukan pembangunan (pertanian)
desa. Dan yang tidak kalah penting adalah, ia sendiri
merupakan ketua ranting Partai Komunis Indonesia di
Ngandagan. Rakyat cenderung mengikuti pilihan aliran
politik kepala desanya.
25 Desa Ngandagan pada waktu kepemimpinan Soemotirto sangat
terbuka bagi orang-orang dari luar untuk tinggal dan bekerja di
Ngandagan. Juga tidak kalah pentingnya Soemotirto pada tahun 1950-
an pernah melakukan sekitar 20 pasang jodoh dinikahkan dan diberikan
tanah buruhan 45ubin untuk setiap pasangan jodoh. Informasi ini
diperoleh dari wawancara dengan Dahlia tanpa proses perekaman 7 Juni
2010.
26 Wawancara dengan Parman, 4 Juni 2010.
88