Page 111 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 111
Ahmad Nashih Luthfi dkk.
ke Katolik. Tetapi PNI tidak mau menerima. Lalu ada inisiatif
dari sini untuk menghubungi Purworejo menemui Mr. Dardjo
untuk minta pindah ke Katolik. 27
Perpindahan masyarakat Ngandagan dari aliran PKI
ke Partai Katolik Indonesia (Parkindo) merupakan
masalah sulit untuk mendapatkan jawabannya. Inisiatif
perpindahan itu juga berasal dari Soemotirto melalui Mr.
Dardjo, situasi yang sama ketika 1950-an dia membawa
masyarakatnya untuk memilih PKI. Pada tahun 1964
Soemotirto mengajak masyarakat Ngandakan untuk pin-
dah ke Parkindo dan setelah itu dia meletakkan jabatan-
nya sebagai lurah. Perubahan haluan masyarakat itu
mempunyai kaitan dengan sebagian kelompok masyara-
kat lain yang mulai menentang landreform. Pada akhir
1964 Soemotirto mengundurkan diri sebagai kepala desa
dan pada 16 April 1965 ia meninggal. Dengan demikian
masih ada selisih waktu cukup lama dari G-30-S 1965
yang berakibat pada tragedi nasional. Meskipun paska
peristiwa 30 September 1965 di Ngandagan tidak terjadi
penangkapan pada masyarakat oleh militer karena telah
28
27 Wawancara dengan Parman Ngandagan 4 Juni 2010.
28 Pada paska peristiwa G-30-S 1965 tidak terjadi pembunuhan
dan penyiksaan pada masyarakat desa-desa Purworejo, hal ini lebih
disebabkan ketika itu Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie
Wibowo tidak menginginkan terjadi pertumpahan darah di sana dan
memerintahkan pasukan tentara ke Jawa Tengah hanya melewati desa-
desa Purworejo tidak melakukan tindakan apapun di sana.
90