Page 110 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 110

Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
                   Sebagaimana telah dijelaskan di muka, pada per-
               tengahan tahun 1963 muncul penentang (counter) terha-
               dap landreform di Ngandagan. Orang itu adalah Saronto
               anggota Partai Nasional Indonesia (PNI) cabang Cilacap.
               Pada tahun yang sama Saronto menikahi putri dari Cong-
               kok atau wakil Lurah. Kemudian, Saronto dalam
               menentang  landreform di Ngandagan ini melakukan
               penyelidikan terhadap tanah mertuanya yang terkena
               penempatan rumah oleh orang lain. Bukti ini yang diper-
               gunakan oleh Saronto untuk menentang landreform dan
               menuntut Soemotirto ke pengadilan. Saronto berusaha
               memprovokasi penduduk Ngandagan bahwa lurah Soe-
               motirto telah mengambil milik orang lain untuk kepen-
               tingan landreform dan materi-materi untuk lancarnya
               landreform tidak semuanya untuk proyek itu, tetapi telah
               terjadi penyimpangan. Akhirnya pada pertengahan tahun
               1963, Soemotirto dihadapkan ke pengadilan Purworejo.
               Setelah kembali dari pengadilan Purworejo, Soemotirto
               mengambil keputusan yang menentukan bagi masyarakat
               Ngandagan, yakni mengajak pindah rakyatnya dari
               aliran PKI ke Partai Katolik. Sebagaimana Parman
               menceritakan kembali:

                   “.…dulunya mbah Glondong pengurus PKI. Orang sini adalah
                   75 persen PKI. Sebelum pecah G30S mbah Glondong mem-
                   buka pintu bagi masyarakatnya. Jadi pesan kepada masyarakat
                   yang ikut menjadi PKI pindah haluan, kalau tidak pindah akan
                   dapat kecelakaan. Semua disini pindah semua, hanya tiga yang
                   tidak pindah dan diangkut pada saat G-30-S pecah. Semua pindah

                                                             89
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115