Page 148 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 148

Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
                namun padi yang sebentar lagi dipanen juga tidak
                memberi hasil panen yang bagus. Banyak gabah yang
                tidak bernas berisi. Hujan terus menerus disertai angin
                kencang merobohkan batang-batang padi yang
                berakibat menganggu pertumbuhannya.
                  Demikianlah, air yang berlebihan sama besar ga-
                watnya dengan kekurangan air.

               F. Sistem Bagi Hasil

                   Salah satu dalil mengenai bagi hasil adalah bahwa
               besarnya kuosien bagi hasil sangat tergantung pada
                                       48
               faktor-faktor non-ekonomi.  Bagi hasil dilakukan seba-
               gai pemanfaatan tanah secara bersama-sama oleh pemi-
               lik tanah dan penggarap dalam suatu hubungan tertentu.
               Bagi hasil telah sangat tua usianya. Diperkirakan lebih
               dari 2 abad yang lalu. ditemukan dalam masyarakat yang
               bercorak feodal, sosialis, maupun kapitalis. Bukan
               semata-mata alasan ekonomi yang melandasinya, namun
               lebih alasan sosial. Relasi antara pemilik tanah dengan
               penggarap dalam masyarakat feodal selama bertahun-
               tahun di Indonesia adalah hubungan patron-klien.
                   Sejak awal, para pemikir bangsa Indonesia berpen-
               dirian bahwa hubungan dalam sistem bagi hasil itu ber-
               jalan secara eksploitatif hanya menguntungkan satu
               pihak, yakni pemilik. Sejalan dengan tuntutan “tanah un-


                   48  A.M.P.A. Scheltema. Bagi Hasil di Hindia Belanda. (Jakarta:
               Yayasan Obor Indonesia, 1985), hlm.

                                                             127
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153