Page 143 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 143

Ahmad Nashih Luthfi  dkk.
            E. Kesuburan Tanah

                Tanah desa Ngandagan terdiri dari dua jenis yakni
            tanah sawah yang bersifat grumosol  atau liat. Jenis tanah
            ini berada di lokasi dataran rendah atau persawahan
            yang cocok untuk menanam padi. Sementara itu, jenis
            tanah lainnya adalah mengandung pasir dan cadas yang
            disebut sebagai tanah tegalan yang berada di dataran
            tinggi. Jenis tanah tegalan itu cocok ditanami palawija.
                Tanah persawahan tingkat kesuburannya bergan-
            tung dengan irigasi yang mengelilingi tanah dataran
            rendah desa Ngandagan, terutama Krajan. Irigasi untuk
            persawahan itu sudah dimulai dirintis sejak zaman kolo-
            nial Belanda. Mereka membuat irigasi yang berpangkal
            dari waduk desa Kalikotes yang kemudian aliran air menu-
            run ke desa Ngandagan. Pada tahun 1984, dimasa akhir
            jabatan lurah Kartodimejo dibangun irigasi Wadas
            lintang yang mengairi desa Krajan dan sebagian desa
            Karangturi. Kemudian, tahun 1996 dimasa akhir jabatan
            lurah Hariyadi, irigasi Wadas Lintang diperluas untuk
            seluruh kecamatan Pituruh. Namun demikian pada
            musim kemarau desa Karangturi kesulitan untuk men-
            dapatkan air bersih karena pada musim kering sistem
            irigasi teknis Wadas Lintang dimatikan untuk menanam
            kedelai di seluruh kecamatan Pituruh. Pada musim ini
            banyak penghuni dusun Karangturi bergantung pada air
            bersih dari desa Kepiteran. Selain itu, dilakukan
            pengeringan sistem irigasi Wadas Lintang setiap satu


            122
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148