Page 161 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 161
Ahmad Nashih Luthfi dkk.
Sawah yang diusahakan tidak sepenuhnya digarap
sendiri tetapi diburuhkan, dengan rincian sebagai beri-
kut: (1) tenaga pengolah tanah menggunakan jasa trak-
tor; (2) tenaga tanam 10 orang perempuan dengan cara
pengupahan bagai hasil moronenem atau 6:1; (3) tenaga
panen padi 12 orang (laki-laki dan perempuan) dengan
cara pengupahan bagi hasil moronenem atau 6:1; dan (4)
khusus untuk tenaga tanam kedelai dan panen 10 orang
dengan cara pengupahan bagi hasil morolimo atau 5:1.
Sementara itu pengeluaran yang dilakukan oleh
Marwan untuk pertanian pada sawah dalam satu musim
tanam adalah sebagai berikut:
Tabel 13. Pengeluaran untuk pertanian sawah dalam 1 musim
No Kegiatan Volume Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 Bibit 30 kg 6.500/kg 195.000
2 - Pupuk Urea 50 kg 1.500/kg 75.000
- Pupuk TS 25 kg 2.000/kg 50.000
- Pupuk ZA 40 kg 8.500/kg 340.000
3 Pestisida: Poradam 2 kg 12.500/kg 25.000
4 Upah tenaga kerja
- Pengolahan tanah
- Perawatan 200 ubin 70.000/100 ubin 140.000
- Penanaman 200 ubin 140.000
200 ubin 140.000
5 Total 1.105.000
Sumber: Wawancara, 2010
Berdasarkan kondisi penguasaan dan pemilikan
tanahnya, Marwan mampu memproduksi gabah basah
hingga mencapai 17 kuintal untuk 200 ubin. Gabah basah
ini kemudian menyusut menjadi gabah kering hingga 12
kuintal. Dengan harga gabah basah Rp 2000 per kg,
Marwan hanya mendapatkan uang sebesar Rp 3.400.000.
140