Page 165 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 165
Ahmad Nashih Luthfi dkk.
Jenis Lahan Periode
Soemotirto Kartodimedjo (1964- Haryadi (1989-98) Tono Bakiuni
(1946-64) 89) (1998-
sekarang)
tanam menjadi: padi-
padi-kedelai
Lahan Kelapa, pisang, Sama dengan periode Pohon cengkeh Sama dengan
kering/tegal singkong, sebelumnya, ditebangi atau periode
(ndaratan) mangga, dan ditambah dengan “dibongkah” sebelumnya.
jenis kayu- tanaman kayu albasia, sebab harga Tanaman
kayuan: sengon akasia, cengkeh, cengkeh turun jabon (jati
jawa, wero, mahoni dan jati. Dua drastis, sehingga Belanda) dan
kaban, johar, jenis terakhir masih diganti dengan durian baru
senu. jarang ditanam sebab pohon albasia, bulan Mei
takut dengan akasia, melinjo, yang lalu diuji-
Perhutani. jati, mahoni dan coba
Pohon turi ditanam di nangka (nama tanamkan
pinggir jalan. Dusun terkahir melalui
Karang Turi diambil suatu proyek).
dari nama banyaknya
pohon turi ditanam di
daerah itu.
Pada akhir periode
Kartodimedjo,
penanaman turi
mendapat juara
pertama se-Jawa
Tengah program
Peningkatan Peran
Wanita Tani (P2WT).
Pada periode inilah,
tanaman ganyong dan
gairut yang ada di
tegalan dibabat habis
oleh pihak
Kecamatan, diganti
dengan tanaman
warung hidup dan
apotik hidup yang
dibuat berpetak-
petak.
Diperkenalkan padi
gogo dan kacang
tanah
Pekarangan Kelapa, pisang, Tanaman periode Tanaman periode Tanaman
jeruk, papaya, sebelumnya masih, sebelumnya periode
tembakau, hanya tembakau yang masih ada, sebelumnya
jagung menghilang. ditambah dengan masih ada,
Diperkenalkan padi tanaman ditambah
gogo, kacang tanah, kapulogo, dengan pohon
jambu mete, jambu temulawak, durian.
bangkok, dan jambu mangga, dan
air “Pasar Minggu”. rambutan
144