Page 167 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 167

Ahmad Nashih Luthfi  dkk.
            kipun secara ideal kondisi ini berpeluang ada, namun
            pada kenyataannya saat ini sangat sulit mengharapkan
            adanya tanah pengganti bila hak garap atas tanah sawah
            seluas 45 ubin ditarik kembali oleh kulian. Sampai dengan
            pertengahan Juni 2010 telah ada 20 (dua puluh) orang
            kepala keluarga petani Desa Ngandagan yang masuk
            daftar tunggu (waiting list) untuk mendapatkan hak garap
            atas tanah sawah seluas 45 ubin.
                Terdapat kesepakatan dalam masyarakat Desa Ngan-
            dagan sejak masa Sumotirto hingga saat ini, bahwa yang
            berwenang menentukan penerima hak garap atas tanah
            sawah seluas 45 ubin adalah Pemerintah Desa Ngan-
            dagan. Namun demikian Rusdiawan tidak menampik
            adanya peristiwa penarikan hak garap atas tanah sawah
            seluas 45 ubin oleh kulian, tanpa terlebih dahulu
            berkonsultasi dengan Pemerintah Desa Ngandagan.
                Selain beresiko ditarik hak garapnya oleh kulian,
            saat ini buruh kulian juga mengalami masa-masa sulit,
            ketika ternyata pendapatannya dari hasil menggarap
            tanah sawah seluas 45 ubin tidak mencukupi. Sebagai
            contoh, produktivitas tanah di Desa Ngandagan adalah,
            sebagi berikut:
            1. Setiap tanah 45 ubin bisa menghasilkan gabah kering
               bersih sebanyak 3,5 kuintal.
            2. Saat ini gabah kering 2.000/kg. Dengan 3,5 kuintal
               maka petani buruhan mendapat uang 700.000
            3. Ada selisih antara pendapatan yang diperoleh petani,


            146
   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172