Page 160 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 160
Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
makanan dan lauk pauk, sebesar Rp. 10.000 per hari; (2)
untuk membeli bahan bakar dan penerangan, sebesar Rp.
5.000 per hari; dan (3) untuk menyumbang hajatan dan
lain-lain, sebesar Rp. 15.000 per bulan.
Marwan adalah warga RT 1/ RW 2 Dusun Karangturi
yang termasuk kategori pemilik sawah dan tegalan “kulian”
karena memiliki lahan sawah lebih dari 200 ubin. Rusman
memiliki seorang istri 68 tahun dengan 7 orang anak yang
semuanya sudah berkeluarga dan 6 orang memiliki
pekerjaan tetap yaitu 2 anak sebagai anggota TNI, 3 anak
sebagai anggota POLRI semuanya di Palembang, 1 anak
sebagai buruh di Jakarta, dan satu-satunya anak putri
sebagai ibu rumah tangga di desa Ngandagan. Beliau
merupakan pensiunan pegawai PU (pada waktu dulu
beberapa warga Ngandagan menjadi pegawai pengairan
di desanya) berdomisili di Ngandagan sejak lahir.
Luas tanah yang dimiliki adalah Sawah 200 ubin,
tegalan 300 ubin dan pekarangan dengan rumah perma-
nen 30 ubin. Tanah sawah dan tegalan diperoleh sekitar
tahun 80 an karena membeli, sedangkan untuk peka-
rangan merupakan warisan orangtua. Tanah tegalan dita-
nami tanaman keras seperti Jati, Albasia, Mahoni dan
lain-lain. Ia mengerjakannya sebagai petani pemilik
sekaligus penggarap. Tanah yang dimiliki oleh Marwan
tidak pernah bersengketa dengan tetangga, namun keti-
ka jual beli dulu ada sengketa batas yang dapat disele-
saikan secara kekeluargaan.
139