Page 174 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 174

Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
                   Para petani buruhan 45 ubin ini tidak mengorganisir
               diri dalam sebuah kelembagaan yang berfungsi memberi
               jaminan atas penguasaan aset tanah. Jenis kelembagaan
               tani secara formal yang ada di desa ini adalah berupa
               kelompok tani. Ada dua kelompok tani yang ada di desa
               ini. Pertama, Kelompok Tani “Sido Tani” yang mengor-
               ganisir petani pengguna pupuk kimia, dan kedua, Kelom-
               pok Tani “Tani Lestari” yang mengorganisir petani
               menggunakan pupuk organik. Dalam proses pemben-
               tukannya, kedua kelompok tani ini lahir karena kepen-
               tingan mendapatkan bantuan bibit (kedelai dan kacang
               tanah). Kelahirannya bukan karena kepentingan pengor-
               ganisiran per-hamparan, misalnya, yang menjamin akses
               air dan penanaman, atau perkomoditas, sebab keselu-
               ruhan petani sawah menanam jenis tanaman yang sama.
               Kelompok ini lahir karena merespon bantuan dari atas
               (kecamatan).
                   Penyebaran anggota kelompok tani tidaklah merata
               dan juga tidak menyeluruh, atau ada petani yang tidak
               masuk dalam kedua kelompok tani tersebut. Sebagai con-
               toh, anggota “Tani Lestari” yang ada di RT.01/RW.02
               hanya dua kepala keluarga petani.
                   Kegiatan rutin di Kantor Desa lebih sering dilayani
               oleh Carik, terutama karena ia saat ini telah diangkat seba-
               gai pegawai negeri sipil, yang harus masuk kerja tiap
               hari. Perangkat desa lainnya datang ke Kantor Desa
               hanya pada hari Selasa dan Jumat, untuk melayani ma-


                                                             153
   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179