Page 179 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 179
Ahmad Nashih Luthfi dkk.
hak milik kepada orang yang telah menguasainya. 9
Adapun gambaran tentang usaha tani di atas tanah
tegalan adalah sebagaimana pengalaman berikut. Sese-
orang bernama Rusman memiliki tanah tegalan yang
diperoleh dari orang tuanya. Rusman menanami tegalan-
nya dengan tanaman keras, yang antara lain berupa 100
pohon jati. Untuk mengelola tegalannya Rusman
mengeluarkan biaya, antara lain untuk 25 kg pupuk yang
harganya Rp 17.500 per kg, sehingga ia harus menge-
luarkan biaya sebesar Rp 437.500. Sementara itu, untuk
bibit ia mendapati harga bibit yang berbeda-beda, antara
bibit jati, albasia, dan mahoni. Bibit jati harganya Rp 550
per bibit, bibit albasia harganya Rp 500 per bibit, dan
bibit mahoni harganya Rp 300/bibit. Selain tanaman ke-
ras, Rusman juga menanami tegalannya dengan tanaman
musiman, seperti gairut dan atau ganyong (yang dapat
diambil pati atau tepungnya). Dengan biaya penanaman
sebesar Rp 14.000 per hari, ia dapat memproduksi gairut
sebanyak 5 kuintal dengan harga Rp 7.000 per kuintal.
Sebagaimana dinamika tanaman di tanah sawah, ma-
ka tanaman di tegalan juga mengalami perubahan dari
masa ke masa, sebagaimana dalam sajian tabel di atas.
Sampai dengan tahun 1980-an masyarakat menanami
tegalan dengan tanaman semusim berupa ketela pohon
9 Penjelasan ini disampaiakan oleh Hambali, pegawai Kantor
Pertanahan Kabupaten Purworejo.
158