Page 180 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 180
Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
(singkong), jagung, kacang dan lainnya. Sejak tahun 80
an tanaman pada lahan tegalan ditanami dengan
tanaman keras seperti jati dan albasia. Pemanfaatan
tegalan selain untuk tanaman keras juga ditanami pisang,
kelapa, melinjo, pepaya dan lain-lain. Pada masa kini
petani sawah dan tegalan memiliki komposisi yang
bervariasi, antara lain: (1) kulian yang juga memiliki
tegalan pribadi, (2) kulian yang juga memiliki tegalan
Siten, (3) kulian yang juga memiliki tegalan Siten dan
tegalan pribadi, (4) buruh kulian yang juga memiliki te-
galan pribadi, (5) buruh kulian yang juga memiliki te-
galan Siten, dan (6) buruh kulian yang juga memiliki
tegalan Siten dan tegalan pribadi.
4. Pemanfaatan Pekarangan
Pada masa kepemimpinan Soemotirto (Kepala Desa
Ngandagan tahun 1947 – 1964), ia memerintahkan warga
desa untuk menanami pepaya di pekarangan sepanjang
jalan, terutama yang menuju lokasi wisata Gunung Pen-
cu. Pada masa kini komoditas yang ditanam di peka-
rangan, antara lain adalah kelapa, melinjo, pisang, ketela,
dan lain-lain. Pada tahun 2010 ini ada bantuan tanaman
jati dari Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo, yang dita-
nam di pekarangan oleh petani.
Tanaman Pisang dan kelapa di zaman Soemotirto
juga sudah ditanam dan menjadi komoditi andalan
masyarakat Ngandagan. Buah kelapa itu diproses
159