Page 184 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 184
Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
5. Bawon dan Tebasan di Masa Kini
Pekerjaan panen adalah salah satu sumber penda-
patan penting bagi masyarakat tani. Di dalam pengerjaan
panen terdapat “hak komunal” yakni berupa upah bawon.
Buruh tani dan petani tunakisma dalam masa panen
berbondong-bondong di dalam desa maupun luar desa
untuk bisa terlibat dalam pekerjaan panen di sawah milik
orang lain. Mereka turut memanen padi dengan mendapat
upah bawon. Cara pengupahan dalam bentuk natura ini
mulai mengalami perubahan ketika dikenal sistem
tebasan dengan sistem upah.
Sistem panen melalui cara tebasan dikenal masif
seiring dengan dilaksanakannya program Revolusi Hijau
di Indonesia. Program ini salah satunya adalah
dilakukan melalui pengenalan bibit unggul. Bibit baru
(high yield variety) yang pada mulanya berasal dari ban-
tuan pemerintah ini dibudidayakan di hampir semua
persawahan di Indonesia, menggantikan bibit lokal. Bibit
ini berumur pendek dan memiliki ketinggian yang pen-
dek pula. Karena ukurannya yang pendek itulah, untuk
memanennya tidak digunakan ani-ani namun dengan
sabit. Akibat dari sistem ini, ikatan sosial ekonomi yang
bekerja dalam hubungan patron-klien yang ada dalam
sistem bawon ini berangsur-angsur pudar. Maka
10
10 William L. Collier, dkk., “Sistim Tebasan, Bibit Unggul dan
Perubahan Agraria di Jawa”, dalam Gunawan Wiradi, Ranah Studi
163