Page 189 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 189

Ahmad Nashih Luthfi  dkk.
            bagi mereka yang berasal dari dalam desa.
                Tanah seluas satu iring (125 ubin) mendapatkan   sebe-
            sar Rp. 2.400.000 untuk harga penebas. Produktivitas tanah
            sawah di Desa Ngandagan adalah 1 kuintal gabah basah
            per 10 ubin. Dengan demikian untuk tanah sawah seluas 1
            iring produktivitasnya mencapai 12,5 kuintal atau 1250 kg. 13
                Jika kita bandingkan pendapatan pemilik sawah
            yang diperoleh dengan cara panen derep (bawon) dan
            tebasan, maka kita peroleh perbedaan sebagai berikut:


               Tabel 19. Perbandingan Pendapatan Pemilik Sawah
                      antara sistem Bawon dan Tebasan

                    Luas  Bruto  Biaya panen  Netto  Pendapatan Rupiah
                   sawah  (kg)            (kg)

             Bawon  125  1250  208 kg (6:1)  1042  2.084.000 – 2.396.600
                   ubin                            (2000-2300/kg)
             Tebasan 125  1250     -      -           2.400.000
                   ubin                               ( 1920/kg)
                Pemilik sawah luas sebenarnya lebih untung jika
            memanennya dengan cara menjual tebas kepada orang
            lain. Akan tetapi hal ini tidak selalu dilakukan sebab ia
            akan merasa meninggalkan buruh tani yang berpeluang
            turut menderepnya melalui sistem bawon. Hal semacam
            ini dianggap sebagai melanggar “norma sosial”. Sejauh
            mana dan dalam kondisi apa norma berbagi melalui
            bawon ini ditaati dan dilanggar, ditentukan dari kondisi
            aktual yang ada: luas tanah, musim, hasil panen, posisi


                13  Informasi dari Djuwono, 27 Agustus 2010.

            168
   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194