Page 193 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 193
Ahmad Nashih Luthfi dkk.
Dalam memproduksi tempe Mahardi mengolahnya
dengan dibantu istrinya, mulai dari merebus kedelai, men-
diamkannya sampai dingin, hingga kemudian mengu-
pas selaput biji kedelai secara manual dengan cara
diinjak-injak, dan akhirnya memberikan campuran ragi.
Untuk membungkusnya dengan plastik maupun dengan
daun pisang, Mahardi dibantu oleh dua orang perempu-
an tetangganya. Mereka diupah berdasarkan jumlah
tempe yang dihasilkan. Relasi antara Mahardi dengan
dua orang ibu tersebut bersifat kekeluargaan, dengan
memberikan pekerjaan kepada tetangganya pada jam-jam
mereka tidak terlalu sibuk.
Untuk merebus kedelai, Mahardi menggunakan
bahan kayu bakar yang dibelinya sebanyak satu Colt bak
terbuka dengan harga Rp 250.000 yang dapat digunakan
untuk keperluan selama satu bulan. Sementara itu, untuk
kebutuhan keluarganya dalam setahun Mahardi
mengeluarkan biaya, sebagai berikut: (1) untuk makanan
dan lauk pauk sebesar Rp. 5.400.000; (2) untuk bahan
bakar dan listrik sebesar Rp. 2.400.000; dan (3) untuk
menyumbang tetangga atau kerabat yang hajatan (social
cost) sebesar Rp. 500.000 per tahun. Dengan demikian to-
tal pengeluaran untuk memenuhi keluarga adalah sebesar
Rp 8.300.000 dalam setahun.
2. Usaha Penyewaan Alat
Menurut Rusdiawan, petani yang berada dalam satu
172