Page 197 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 197

Ahmad Nashih Luthfi  dkk.
            3. Buruh dan Dagang

                Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari penduduk
            dari golongan tunakisma dan pemilik sawah kecil meng-
            geluti berbagai jenis pekerjaan. Ada yang menjadi penju-
            al rongsokan, buruh, pedagang, tukang, dan lain-lain.
            Bagi mereka masa masa menunggu panen padi di sawah
            merupakan masa yang tepat untuk mencari pekerjaan
            lain. Hal ini mereka lakukan hasil yang mereka peroleh
            dari tanah yang digarapnya atau dari memburuh taninya
            tidaklah mencukupi. Kondisi semacam ini nampak di
            RT.01/RW.02 (dusun Karangturi) dimana tidak ada
            satupun kepala keluarga yang tidak mempunyai tanah
            garapan. Namun demikian rata-rata petani di wilayah
            ini juga mengerjakan pekerjaan lain, seperti menjadi bu-
            ruh manol (penggergajian kayu), tukang, dagang, dan
            lain-lain.
                Selain sebagai buruh, menjadi pedagang dengan ca-
            ra membuka warung merupakan ikhtiar yang dapat dila-
            kukan warga Desa Ngandagan. Hanya saja pada umum-
            nya warga memiliki kesulitan modal. Meskipun ada
            beberapa orang warga yang menjual garapan tanah sa-
            wahnya, karena uangnya akan dimanfaatkan untuk
            modal dagang atau membuka warung. Sebagaimana yang
            dilakukan oleh Bandiman, seorang ketua RT, yang
            menjual garapan tanah sawahnya untuk membuka wa-
            rung kecil di rumah.
                Tidak hanya membuka warung di rumahnya, Ban-

            176
   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202