Page 196 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 196
Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
Urusan Umum Desa Ngandagan. Pada tahun 2005 jasa
pemarutan dilakukan karena warga Desa Ngandagan
dan desa-desa sekitarnya mulai membuat vico (virgin co-
conut oil). Kartodirjo membuat alat parut dengan biaya
Rp. 1.000.000. Pembuatannya dirangkai sendiri antara
diesel kecil dengan alat parut. Pada tahun 2005 ia mem-
buatnya, Biaya pemarutan kelapa adalah Rp. 300 per butir.
Dalam sehari, ia bisa memarut 300 butir kelapa. Jasa
pemarutan ini dimanfaatkan oleh warga Desa Ngan-
dagan dan desa-desa sekitarnya. Tetapi kegiatan ini
hanya bermur 6 bulan karena warga tidak lagi membuat
vico. Akhirnya pada tahun 2008 alat parut tersebut dijual
sebagai barang rongsokan.
Selain memproduksi tempe, Mahardi juga menyewa-
kan traktor untuk pengolahan tanah sawah, sewa diesel
untuk penerangan listrik, dan menyewakan sound system
untuk keperluan hajatan yang lebih banyak dikelola
anaknya yang pertama (Suwianto), sedangkan anaknya
yang kedua adalah seorang tentara (anggota Tentara
Nasional Indonesia). Mahardi juga memiliki mesin peron-
tok kedelai, yang selain digunakannya sendiri juga
disewakan bila Desa Ngandagan panen kedelai. Penda-
patan dari penyewaan diesel untuk pembangkit listrik
sebesar Rp 500.000 selama acara hajatan, dan dalam satu
bulan bisa tersewa sebanyak dua kali. Untuk sound sys-
tem disewakan 1 hari Rp 500.000 dan dalam 1 tahun bisa
disewa sebanyak 10 kali.
175