Page 216 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 216

Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
               B. Problem Agraria

                   Masalah pelik agraria di desa Ngandagan adalah
               ketersediaan tanah untuk garapan semakin sempit.  Jum-
               lah calon penggarap bertambah mengantri tanah sawah
               buruh-an 45 ubin. Calon-calon penggarap menunggu
               para penggarap sawah 45 ubin mengundurkan diri dan
               mengembalikan tanah itu ke pemerintahan desa. Semen-
               tara itu, para calon penggarap yang belum mendapatkan
               tanah garapan mulai mempersoalkan pembagian tanah
               tegalan Sitenan yang berlokasi di Karangturi. Mereka
               meminta kepada pemerintah desa agar mengelola tanah
               Sitenan seperti yang telah dipraktekkan sama dengan
               tanah sawah buruhan 45 ubin. Akan tetapi, lurah desa
               Ngandagan masih ragu-ragu untuk mengambil kepu-
               tusan terhadap tanah Sitenan itu.
                   Meskipun masalah agraria di Ngandagan belum
               berakibat pada differensiasi dalam tingkatan lanjutan,
               namun nampak terlihat lemahnya lembaga desa untuk
               memastikan warga desa memperoleh tanah garapan serta
               mencari nafkah di sekitar desa. Kebanyakan penggarap
               yang tidak mendapatkan tanah garapan merantau ke
               kota-kota besar dengan harapan bisa mendapatkan uang
               banyak dan kembali ke desa untuk membeli tanah. Tetapi
               harapan itu tinggallah impian yang sulit untuk
               diwujudkan. Agar bisa mencari jalan keluar masalah
               agraria itu perlu diperhatikan kembali apa yang diusul-
               kan oleh Borras dan Franco yang telah kami kemukakan


                                                             195
   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221