Page 220 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 220

Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
               buruhan, akan tetapi dikenakan pajak yang dibayarkan
               kepada pihak desa sebagai uang kas.
                   Perebutan dan pembagian tanah yang begitu inten-
               sif di desa Ngandagan berakibat pada parsialisasi tanah
               secara involutif. Tanah-tanah garapan menjadi terbelah-
               belah dengan ukuran kecil. Bahkan beberapa penggarap
               hanya memiliki tidak lebih dari 7 hingga 8 ubin. Ironis-
               nya para penggarap berkeinginan pula untuk mengikuti
               proyek pengukuran dan sertipikasi tanah. Biaya pengu-
               kuran lebih mahal daripada tanah yang dikuasai, Lagi
               pula program pengukuran tanah bukanlah politik dan
               kebijakan pertanahan dari bawah. Kebijakan pengukuran
               tanah adalah untuk integrasi masalah agraria dengan
               pasar global. Bagi para penggarap kebijakan pengukuran
               tanah tidak membuat mereka produktif dengan tanah
               yang terparsialisasi itu. Problem agraria yang mendesak
               adalah membuat kebijakan menyatukan tanah yang
               terparsialisasi itu menjadi tanah komunal desa yang
               dapat dipergunakan secara bergiliran oleh para
               penggarap.


               C.  Konflik Agraria di Masa Lalu dan Potensi Konflik di
                 Masa Kini
                   Terdapat bermacam-macam peraturan tanah yang
               berhubungan dengan adat di berbagai daerah. Kuat-
               lemahnya hubungan tanah dengan desa, akan berbeda
               jiwanya dengan desa lain yang hak milik tanahnya ada-


                                                             199
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225