Page 496 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 496
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
menantang standardisasi itu sendiri secara eksplisit akan
menimbulkan pertentangan yang akan terjadi di skala glo-
bal. Untuk melakukannya, dibutuhkan proyek ambisius
untuk menggantikan ‘fetisisme ganda’ di mana ‘pengeta-
huan’ juga ‘dijual’ di samping komoditi itu sendiri
(Freidberg 2003, dikutip dalam Bernstein dan Campling
2006b, 430). “Pengetahuan” ini disampaikan pada label
supermarket yang telah berevolusi menjadi bentuk literal
yang disebut ‘supermarket pastoral’, yang memberikan
kesan yang sangat berbeda dari apa yang penyidik temukan
di lokasi produksi aktual (Pollan 2006). Slow Food
memenuhi syarat tidak hanya dalam produk atau komoditi
saja, namun konteks budaya dan ekologi.
Kawasan dunia didefinisikan sebagai bioregions
budaya yang unik, layak diapresiasi, didukung, dan mem-
butuhkan bantuan timbal balik dalam rangka mengem-
balikan kehilangan keanekaragaman hayati dan budaya,
yang dilihat sebagai ancaman terkait dengan kelangsungan
hidup manusia. Hasil produksi dari banyak kawasan ini
menjadi komoditas untuk bertahan hidup, tetapi upaya ini
tidak hanya untuk meningkatkan karakteristik mereka,
tetapi untuk menjamin keunikan tanaman yang kadang
hanya bisa ditanam di kawasan tertentu saja. Presidium 214
produk ini dijual pada jarak jauh yaitu untuk ekspor dalam
term internasional, namun berbeda dengan tanaman ekspor
klasik seperti kopi, asal-usulnya terletak pada agronomi dan
budaya makanan lokal, dan yang terakhir merupakan objek
regulation. 215
214 Presidia adalah ‘kerja tangan’ The Ark of Taste dari Slow Food
Foundation for Biodiversity (lihat catatan kaki 19). Presidia adalah
proyek-proyek kecil yang membantu kelompok produsen tradisionil
untuk ‘membangun kualitas dan keaslian standar untuk produk
mereka. . . menstabilkan teknik produksi, untuk menetapkan standar.
215 Apakah ini dapat berhasil, ia menghindari beberapa masalah yang
dianalisis oleh Bernstein dan Campling (2006b).
482

