Page 501 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 501
Aturan Siapa?
mereka untuk peduli, misalnya, label “fair trade” dan “cor-
porate imitators”; yaitu usaha Slow Food untuk melakukan
‘pendidikan’ yang dalam terroir, dan ini memang benar-
benar dibutuhkan, mereka berusaha untuk bergerak di luar
pengetahuan ‘voyeuristik’ yang dicanangkan untuk menarik
‘konsumen etis’ dan testimonial mereka (Goodman 2004,
900).
Sebuah langkah besar dalam skema perubahan ini
merupakan kesepakatan yang ditandatangani antara Slow
Food dan Coop, sebagai supermarket terbesar di Italia,
untuk memasarkan produk Presidium. Coop mencoba
untuk tidak hanya menjalin hubungan dekat dengan
produsen. Hal ini dimediasi oleh Presidia. Slow Food, sama
dengan GG,yang tidak mengizinkan logo untuk digunakan
pada produk Presidia, namun dalam hal ini menjadi latar
belakang mendukung sertifikasi tanaman, peternakan,
sistem pertanian, teknik pemrosesan dan karena itu,
diharapkan, terjadi budaya makanan yang kompleks.
Perjanjian antara Slow Food dan Coop Italia mem-
bantu merangsang permintaan produk tetapi Slow Food
menjamin bahwa ini akan terjadi dengan cepat dan dalam
batas-batas yang layak di skala kecil yaitu produksi
artisanal, sehingga ini menjaga mereka dari tantangan-
tantangan khusus yang sering berusaha untuk “mem-
pertimbangkan” produksi “niche” dan pemasarannya
(Goodman 2003). Coop Italia, untuk bagian ini, mendidik
konsumen, melatih staf dan membuat event uji coba untuk
membantu menumbuhkan kesadaran perusahaan untuk
menerapkan aturan di Presidia. Mereka juga menarik
konsumen hibrida yang membeli makanan khas, makanan
tradisional di samping pembelian rutin mereka. Perjanjian
ini menawarkan kesempatan kepada pengecer makanan
besar agar stok produk local berurusan dengan produsen
kecil dan, tren dominan terhadap ekspansi global super-
market dan restrukturisasi mereka dalam rantai pasokan,
487

