Page 555 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 555

Organisasi Migran dan Dampak Kampung Halaman

               komunitas lokal yang kuat mendasari kohesi sosial jarak
               jauh. Memang, banyak komunitas adat yang memiliki
               kriteria yang kuat, eksplisit untuk menentukan kewar-
               ganegaraan setempat, berdasarkan pada tingginya harapan
               akan ayanan masyarakat gratis dan perpajakan informal
               (Fox 2006a). Siring komunitas-komunitas ini menjadi lebih
               terlibat dalam imigrasi, beberapa telah menciptakan
               pendekatan fleksibel untuk memungkinkan keanggotaan
               jarak jauh, memungkinkan migran untuk diminta kembali
               untuk mengabdi  untuk menghabiskan waktu kurang dari
               biasanya, atau membayar orang lain untuk menutupi iuran
               mereka (Kearney dan Besserer 2004). Dalam satu kasus
               Oaxacan, migran yang kembali untuk melakukan kepe-
               mimpinan komunitas membentuk koalisi de facto dengan
               perempuan yang tereksklusi secara lokal  untuk mengusir
               bos-bos lokal yang sudah mengakar (Maldonado dan Artía
               Rodríguez 2004).
                    Namun demikian, tingginya tingkat migrasi secara
               langsung merusak tradisi-tradisi masyarakat adat yang
               sangat bergantung pada sebagian besar populasi laki-laki
               dewasa yang menyediakan layanan pada satu waktu.
               Karena masyarakat tidak bisa mencegah migrasi, maka
               beberapa telah menemukan cara untuk menghalagi keluar
               dengan membuat jalan kembali lebih sulit. Sebagai contoh,
               para tetua desa dapat memutuskan untuk tidak fleksibel
               dalam hal keanggotaan jarak jauh, bersikeras bahwa jika
               penduduk desa tidak kembali untuk memberikan layanan
               mereka, mereka beresiko kehilangan status kewargane-
               garaan setempat. Hal ini mengandung beban yang jelas dan
               simbolis , hak atas tanah bisa hilang, dan migran yang tidak
               kembali saat dipanggil bisa kehilangan hak mereka untuk
               dimakamkan di pemakaman desa. Ini merupakan apa yang
               dikenal sebagai ‘kematian sipil’ (Mutersbaugh 2002).
                    Pertanyaan yang luas tentang dampak politik-sipil
               komunitas asal migran  perlu dibongkar setidaknya dalam


                                                                  541
   550   551   552   553   554   555   556   557   558   559   560