Page 663 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 663
Dimana Tidak Ada Gerakan
intstrumen represi dan predasi, sementara kelompok-ke-
lompok perlawanan bersenjata sendiri sering mengek-
sploitasi penduduk desa dan memaksakan wajib militer.
Selain itu, penduduk desa tahu bahwa keanggotaan dalam
kelompok atau inisiatif manapun sering mengakibatkan
pembalasan hukuman dari beberapa kelompok yang
berlawanan, sehingga mereka enggan untuk bergabung
dengan apapun yang berstruktur. Contoh ‘Gher Der’ yang
telah disebutkan sebelumnya berkembang menjadi
pengecualian, tumbuh dari sebuah konteks di mana pen-
duduk desa melihat tidak ada pilihan yang layak; tapi bah-
kan ‘Gher Der’ terkenal akan kurangnya struktur formal.
Apa yang Membuat Sesuatu Disebut ‘Gerakan’?
Tanpa struktur dan koordinasi menyeluruh, apakah
mungkin untuk membicarakan tentang sebuah ‘gerakan’?
Apa yang membentuk dan mengendalikan sebuah ‘gerakan’
telah lama diperbincangkan. Analisis tradisional memu-
satkan pada perilaku kolektif, dan sering mengkarakterisa-
sikan aktifitas gerakan sebagai ledakan irasional kemarahan
gerombolan (Cohen 1985, 672). Dengan mengangkat bukti
empiris yang bertentangan dengan ini, teoretisi ‘mobilisasi
sumber daya’ pindah ke sisi ekstrim lain, menerapkan
sebuah ‘logika neoutilitarian yang dilekatkan pada pelaku
kolektif’ (Ibid., 674), memperlakukan partisipan gerakan
aktor rasional l yang bermanfaat dan menekankan
kepentingan, strategi dan pertentangan di antara organisasi-
organisasi untuk ‘pengakuan kelompok sebagai aktorpolitik
atau. . . meningkatkan keuntungan material’ (Ibid., 675).
Pandangan ini dikontraskan dengan teoritisi yang ‘iden-
titas-sentris’ atau gerakan sosial ‘baru’, yang menekankan
pada pembentukan identitas kolektif dan mempelajari
gerakan yang membentuk jaringan yang longgar yang
berusaha ‘menciptakan ruang-ruang demokratis bagi tin-
dakan yang lebih otonom’ (Escobar dan Alvarez 1992, 5).
649

