Page 660 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 660
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
potensi ini berada. 284 Kemungkinan berbeda-beda antara
beberapa desa tergantung pada sistem panen, peran perwira
militer daerah dan faktor lainnya, tetapi menciptakan suatu
‘gerakan’ yang lebih formal dengan struktur atau hierarki
yang nyata umumnya tidak dilihat sebagai pilihan, karena
alasan berikut.
Pertama, strategi ketidakpatuhan para penduduk desa
yang telah berkembang sejak lama terutama karena tidak
ada pemimpin atau struktur yang bisa dibunuh, ditangkap
dan disupa oleh negara. Bandingkan hal ini dengan bebe-
rapa lusin kelompok bersenjata di Burma, yang sebagian
besar dipaksa, dikepung atau disuap untuk menyetujui
perjanjian ‘damai’ dengan rezim, banyak dari mereka
berubah menjadi entitas perusahaan eksploitatif atau wakil
tentara negara. SPDC tidak disiapkan untuk mengizinkan
segala bentuk masyarakat sipil yang tidak dapat diken-
dalikan atau dibatasi secara efektif (Steinberg 1999, 13).
Di antara satu-satunya organisasi yang diizinkan beroperasi
tanpa campur tangan langsung dari negara adalah
organisasi keagamaan, dan penindasan dengan kekerasan
oleh rezim terhadap penganut Buddha Sangha pada Sep-
tember 2007 setelah para biarawan berani memprotes
kebijakan ekonomi memberikan contoh jelas tentang
tanggapan rezim ketika lembaga keagamaan yang dihor-
mati menuntut untuk reformasi. Negara yang sekarang,
didedikasikan untuk mengendalikan semua tanah, tanaman
dan perdagangan produktif melalui mekanisme yang
diuraikan sebelumnya, jelas tidak mengizinkan segala
bentuk gerakan kemerdekaan yang mewakili penduduk
desa atau mendukung reforma agraria; seperti sebagian
bukti, tidak adaserikat buruh atau organisasi-organisasi
284 Pengamatan terlibat penulis, November 2005, 2006; April 2007.
646

