Page 656 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 656

GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL

            tuntutan yang berlebihan, ia biasanya menemukan taktik
            penduduk desa yang sama ‘berbalik melawan dia.
                 Memantau gerakan militer, berbagi makanan ketika
            kondisi sulit,  menggelar pasar rahasia, menanam dan
            memanen dalam kelompok dan jika diperlukan malam hari
            dengan penjagaan bersenjata, adalah operasi yang mem-
            butuhkan banyak persiapan, koordinasi dan kerjasama
            berkelanjutan yang menghilangkan prasangka orang luar
            terhadap para penduduk desa ini sebagai ‘pengecut
            ketakutan’ yang kelaparan, tidak berdaya  yang berkumpul
            di hutan. Banyak penduduk desa di bukit telah menjalankan
            bentuk berpindah-pindah sejak pertengahan tahun 1970-
            an, dan ini telah menjadi faktor utama dalam mencegah
            kendali militer di bukit (Malseed 2006). Pada pertemuan
            khusus antara penulis dengan penduduk desa yang terlantar
            pada akhir tahun 2005, mereka mulai dengan menggam-
            barkan diri mereka sebagai  masyarakat tak berdaya dan
            rentan; namun ketika ditanya apa bentuk spesifik kekuasaan
            yang diterapkan militer pada mereka, mereka mulai
            menceritakan bagaimana strategi perpindahan mereka yang
            telah memungkinkan mereka untuk menghindari kerja
            paksa, pemerasan dan penyiksaan, dan segera membahas
            bagaimana hal ini pasti menghancurkan rencana Tatmadaw
            dan menantang petugas di daerah mereka. Perpindahan
            ini dilakukan bukan sebagai pengabaian tanah dalam keta-
            kutan, tapi sebagai sebuah strategi untuk mempertahankan
            kekuasaan atas tanah, sebuah perpindahan strategis, yang
            dikarakterisasikan dengan tepat oleh  Adas (1986, 64)
            sebagai ‘protes penghindaran’.
                 Kepala desa sering memanfaatkan kontak dengan
            pasukan perlawanan untuk memperkuat kemampuan pen-
            duduk desa mereka untuk menghindari penyiksaan, apakah
            dengan mendapatkan intelijen akan gerakan Tatmadaw,
            ranjau atau senjata untuk mempersenjatai patroli desa, atau
            main sikut-sikutan satu sama lain (misalnya, menolak


            642
   651   652   653   654   655   656   657   658   659   660   661